Panen Ayam Pertama Paranje 5000 Daarut Tauhiid
Peternakan ayam modern & ramah lingkungan di kawasan wakaf produktif Cijanggel, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat telah merasakan panen pertamanya pada Rabu (19/5). Peternakan ayam ini merupakan hasil kerja sama antara Lembaga Strategis Daarut Tauhiid dan AS Putra Perkasa Makmur. Panen ini dapat terlaksana setelah melewati masa perawatan ayam selama tiga puluh dua hari.
Kerja sama pengelolaan kandang ayam ramah lingkungan ini telah dimulai sejak bulan Februari tahun ini. Lalu per tanggal 17 April 2021 peternakan ayam ini pun mulai beroperasi dengan nama Paranje 5000. Nama Paranje diambil dari khazanah Bahasa Sunda yang bermakna kandang ayam, serta angka 5000 bermakna jumlah ekor ayam yang dikelola. Lahan wakaf produktif yang dimakmurkan dengan kandang ayam Paranje 5000 ini kurang lebih seluas 500 m2.
Husen Gani selaku Kepala Kantor Eco Pesantren dan pengelola Paranje 5000 mengutarakan rasa syukurnya atas pencapaian panen pertama ini. Ia berharap program pengelolaan lahan wakaf produktif ini dapat terus bermanfaat bagi Daarut Tauhiid maupun secara umum bagi jamaah. “Alhamdulillah, dari hasil panen ini kita tidak hanya mendapatkan ayam dengan berat standar yakni 1,9 kg, namun di atas rata-rata yaitu seberat 2,1 kg. Berat standar ini ditetapkan bagi ayam yang berumur satu bulan lebih atau tepatnya 32 hari seperti yang dipanen. Karena kandang ayam dibangun pada ketinggian 1440 mdpl sehingga membutuhkan perhatian ekstra. Terutama penyesuaian suhu yang dibutuhkan ayam untuk berkembang secara optimal. Kawasan Cijanggel ini termasuk lingkungan dingin, jadi ada perawatan ekstra agar suhu lingkungan tetap hangat khususnya bagi anak ayam.”
“Kami memohon doa dan dukungan dari semua jamaah agar program ini dapat terus berjalan dan bermanfaat. Kami berharap akan ada lebih banyak lahan wakaf yang bisa dioptimalkan agar produktif seperti adanya Paranje 5000 ini,” pungkasnya. (Gian)