Orang yang Merugi Saat Ramadhan

Di dalam bulan Ramadhan mayoritas muslim pasti berupaya meningkatkan ibadahnya karena di bulan Ramadhan-lah akan dilipatgandakan setiap amalan-amalan kebaikan yang dilakukan oleh hamba Allah. Bahkan Allah juga menawarkan akan mengampuni dosa-dosa bagi hamba yang berpuasa dan beribadah di bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).

Tetapi ternyata dengan penawaran besar dari Allah untuk melipat gandakan kebaikan dan amalan di bulan Ramadhan, ternyata ada juga kita temukan atau bahkan diri kita sendiri (na’udzubillahi min dzalik) yang justru menjadi orang merugi di bulan Ramadhan.

Tidak Memaksimalkan Ibadah

Orang yang tidak memaksimalkan dan memperbanyak ibadah di buloan Ramadhan akan merasakan kerugian karena pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki dosa yang kita tidak tahu sebanyak apa dosa yang telah kita perbuat. Begitu pun dengan pahala, kita tidak pernah tahu sudah berapa banyak pahala yang sudah kita dapatkan dari amalan kita selama ini, karena belum tentu amalan kita selama ini menjadi pahala untuk diri kita. Atas dasar tersebutlah seharusnya dalam momentum bulan Ramadhan kita memaksimalkan dan memperbanyak ibadah.

Karena di bulan inilah Allah lipat gandakan pahala dari amalan yang kita perbuat dan Allah hapuskan dosa-dosa yang pernah kita perbuat, dan karena belum tentu juga kita masih akan bertemu dengan bulan Ramadhan di tahun-tahun selanjutnya. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari No. 38 dan Muslim no. 760).

Oleh karena itu mengapa orang yang tidak menambah dan memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan akan menjadi orang yang merugi, ia akan kehilangan momentum berharga dimana momentum itu belum tentu akan didapatkannya lagi di hari selanjutnya. Atau bahkan naudzubillahi min dzalik jika ibadah atau amalan di bulan Ramadhan ternyata sama saja dengan bulan-bulan lainnya, atau bahkan lebih buruk lagi. Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba yang senantiasa memaksimalkan ibadah dan istiqamah dengan kebaikan. (Wahid)