Obat Segala Penyakit Menurut Hasan Al-Bashri

DAARUTTAUHIID.ORGImam Hasan al-Bashri merupakan salah satu tokoh sufi yang hidup pada masa awal kekhalifahan Umayyah. Ia lahir di Madinah pada tahun 21 Hijrah (642 Masehi).

Ayahnya adalah seorang pembantu sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang terkenal sebagai penulis ayat Al Quran, Zaid bin Tsabit.

Sedangkan Ibunya bernama Khairoh, salah seorang istri Nabi, Ummu Salamah. Ketika berusia 14 tahun, Hasan pindah ke kota Basrah, Irak, kemudian menetap di sana.

Disitulah beliau mulai dikenal dengan panggilan Hasan Al-Bashri. Imam Hasan kemudian tergolong sebagai seorang tabi’in (generasi setelah sahabat).

Hasan al-Bashri pernah berguru kepada para sahabat Rasulullah hingga ia muncul sebagai ulama yang banyak dikenal dalam peradaban Islam.

Guru-guru Hasan al-Bashri di antaranya ialah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Abdullah bin Abbas, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, Abu Musa Al-Asy’ari, dan Abdullah bin Umar.

Imam Hasan al-Bashri menghembuskan nafas terakhir di Basrah, Iraq, bertepatan pada hari Jum’at di umur 89 tahun.

Suatu hari datang seseorang kepada Imam Hasan Al-Bashri untuk melaporkan masalahnya kepada beliau.

Orang pertama datang mengadukan musim paceklik, kemudian Hasan Al-Bashri berkata kepadanya: “Bacalah Istighfar kepada Allah”. Kemudian datang orang kedua mengadukan masalah kemiskinannya, Hasan Al-Bashri juga berkata kepadanya: ”Istighfarlah engkau kepada Allah“.

Setelahnya datanglah orang ketiga mengadukan masalahnya yang tidak kunjung dikaruniai anak, Hasan al-Bashri berkata kepadanya: ”Istighfarlah engkau kepada Allah“.

Kemudian datang lagi orang keempat mengadukan tentang kebunnya yang kering, kemudian Hasan al-Bashri berkata kepadanya: ”Istighfarlah engkau kepada Allah”.

Semua keluhan dan persoalan hidup yang diadukan kepada Hasan al-Bashri hanya dijawab dengan: “Istighfarlah engkau kepada Allah”.

Melihat hal tersebut sampai-sampai Al-Rabi bin al-Sabih seorang murid Hasan al-Bashri bertanya kepada beliau dengan sangat penasaran.

Wahai Syaikh Hasan al-Bashri, tadi orang-orang berdatangan kepadamu mengadukan berbagai masalahnya kepadamu, dan engkau menyuruh mereka semua agar beristighfar, mengapa demikian?”

Hasan al-Bashri menjawab: “Aku tidak menjawab menurut pikiranku sendiri, tetapi karena Allah Ta’ala telah menyampaikan dalam firman-Nya di Surat Nuh ayat 10-12”.

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Mari melatih diri untuk senantiasa mengucapkan istighfar dalam kondisi apapun, agar dosa diampuni dan masalah dimudahkan oleh Allah Ta’ala. (Arga)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG