Momen Haru dan Bangga Selimuti Wisuda Tahfidz Angkatan Mujadid SMP DTBS

DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Wisuda Tahfidz SMP DTBS Putra angkatan Mujadid berselimut suasana haru dan penuh khidmat. Meskipun sederhana, acara tahunan itu sangat menyentuh hati para tamu termasuk orang tua yang hadir. Mengingatkan akan perjalanan panjang anak-anak mereka dalam mencintai Al-Qur’an.

Di temui tim media SMP DTBS Putra pada (13/3/2025) di Dome Central Eco 1, salah satu orang tua santri, yang hadir dalam momen tersebut, menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya yang dalam.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak sekolah yang telah menyelenggarakan acara wisuda tahfidz ini. Walaupun acaranya terbilang sederhana, namun terasa begitu dalam dan penuh makna. Setiap detik yang kami saksikan benar-benar menggetarkan hati. Kami merasa sangat bersyukur bisa berada di sini, menyaksikan anak-anak kami menuntaskan hafalan mereka,” ujar Darmawan, orang tua santri Ahnaf Faturochim.

Bagi Darmawan, acara wisuda tahfidz bukan hanya sekedar seremonial, tetapi sebuah momen yang penuh arti, baik bagi mereka maupun bagi buah hati mereka. Orang tua memahami bahwa wisuda tahfidz tersebut adalah titik awal dalam perjalanan panjang mencintai Al-Qur’an.

“Bagi kami, ini bukan akhir dari perjuangan mereka, tetapi justru awal dari perjalanan yang lebih panjang. Kami berharap anak-anak Mujadid terus mencintai dan memuliakan Al-Qur’an, menjadikannya sebagai bagian dari hidup mereka. Kami ingin mereka selalu ingat bahwa Al-Qur’an bukan hanya untuk dihafal, tetapi untuk terus dipahami, diamalkan, dan dijadikan pedoman hidup setiap hari,” tambahnya dengan penuh harap.

Momen tersebut, meskipun sederhana tetapi meninggalkan kesan yang begitu mendalam. Saat para wisudawan menghampiri dan bersimpuh di hadapan orang tua, derai air mata berjatuhan, menciptakan suasana penuh kasih sayang.

Menurut Darmawan, wisuda tahfidz bukan hanya sebuah pencapaian, tetapi juga sebuah amanah yang harus dijaga dengan baik. Sebuah pengingat bahwa perjalanan untuk menjaga interaksi dengan Al-Qur’an tidak berakhir di sini.

“Semoga anak-anak Mujadid selalu diberi kemudahan untuk terus mencintai dan memahami Al-Qur’an, sebagaimana yang mereka rasakan pada hari ini. Ini adalah awal dari perjalanan yang penuh berkah, dan kami sebagai orang tua akan terus mendukung mereka,” harapnya.

Momen tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga sebagai pengingat bahwa cinta terhadap Al-Qur’an adalah perjalanan yang tak berujung, yang harus terus dijaga sepanjang hidup. (Jafar/Noviana)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG