Menyentuh, Tausiyah Kolab Aa Gym dengan Ustadz Sonny Abi Kim

DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – “Setiap waktu seribu satu jalan menuju kematian tanpa bisa kita prediksi,” kata KH. Abdullah Gymnastiar pada tausiyah peringatan puncak Milad Daarut Tauhiid ke-33 pada Jumat, (3/11/2023).

Berkolaborasi dengan ustadz Sonny Abi Kim, Aa Gym menyampaikan tausiyahnya dihadapan ratusan santri dan para jamaah Masjid Daarut Tauhiid Bandung.

Aa Gym melanjutkan, agar waktu yang ada dapat merasakan kebahagiaan, maka kuncinya ada di 3 tempat, yakni bahagia ketika di dunia, bahagia ketika di alam barzakh dan bahagia ketika di surga nanti.

“Allah menciptakan kita untuk bahagia bukan untuk menderita, meskipun ada saja ujian. Bagi orang beriman seberat apapun ujian adalah sumber kebahagiaan,” terang pembina ponpes DT itu.

Sedangkan, ujian yang paling berat adalah ujian yang membuat lupa sama Allah, tambahnya.

Menyentuh Muslim Palestina, Aa mengatakan bahwa mereka adalah orang – orang yang begitu bahagia, karena sangat dekat dengan Allah.

“Meski secara duniawi, terlihat ujian yang mereka hadapi begitu berat, namun peristiwa yang dialami saudara-saudara Palestina merupakan suatu nikmat yang besar karena tiap waktunya hanya bergantung kepada Allah,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, Hidup mukmin begitu bahagia karena tiap kenikmatan yang dialami selalu diiringi rasa syukur, dan tiap ujian yang dihadapi selalu dibalut dengan rasa sabar. “Sama saja keduanya menjadi kebaikan,” ungkap Aa Gym.

Membahas soal kebahagiaan, ustadz Sonny Abi Kim menyebut dua hal yang membuat kurangnya kebahagiaan seseorang, yakni ketika meratapi yang sudah lalu dan mencemaskan hal yang belum terjadi.

Ustadz Sonny menerangkan, bahagia bukanlah hal rumit, selama hal yang dihadapi dipandang dengan kacamata keimanan, maka tiap hal rumit akan menjadi indah dan hal itulah menjadikan seseorang mudah merasakan bahagia.

“Kata Imam Ibnul Qayyim, kalau kita menggunakan kacamata iman, maka kita selalu bisa menemukan keindahan disetiap takdir kehidupan, sekalipun lagi punya masalah.” tutur CO founder PPA Institute itu.

Ia menambahkan, Maulana Rumi pernah berkata, aku mencintai masalahku, karena yang memberiku masalah juga mencintaiku, sebutnya.

Ajaran Tauhiid begitu penting dalam kehidupan, agar sebagai manusia dapat memaknai kehidupan yang sebenarnya, yakni beribadah kepada Allah Ta’ala.

Tak hanya itu, ajaran Tauhiid juga menjadikan kelapangan dalam hidup karena yakin bahwa Allah telah menuliskan takdir dan tiap takdir yang Allah beri pasti mengandung kebaikan.

“Jadi kalau kita kembalikan ke Tauhiid, yakin Allah tuh ga mungkin dzolim, yakin Allah tuh ga mungkin salah dalam takdirnya, kita bisa menemukan keindahan dalam setiap episode kehidupan.” imbuh ustadz Sonny. (Noviana)

Redaktur: Wahid Ikhwan