Menjadi Pribadi Unggul
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Semoga Allah Yang Maha Pengasih, melimpahkan hidayah-Nya sehingga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang khusnul khatimah. Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw.
Saudaraku, kita sering mendengar istilah ‘bibit unggul’. Biasanya istilah ini disandarkan pada padi, jagung atau ternak seperti sapi, domba dan sejenisnya. Pada padi misalnya, padi bibit unggul berarti padi yang masa tanamnya lebih singkat, lebih tahan terhadap hama, bulir padinya lebih lebat, rasanya lebih enak dan lebih kaya dengan nutrisi. Manusia akan terus melakukan penelitian dan inovasi untuk memperoleh bibit yang lebih unggul lagi.
Mari kita petik hikmahnya. Rasulullah adalah pribadi unggul. Dipandang dari aspek apa pun dan dari sisi mana pun. Sebagai suami, beliau adalah suami yang unggul. Sebagai ayah, beliau adalah ayah yang unggul. Sebagai pemimpin umat, beliau adalah pemimpin yang unggul. Dan, sebagai seorang hamba di hadapan Allah, beliau adalah hamba yang unggul.
Kita sebagai umat Nabi Muhammad wajib meneladani sosok beliau. Kita memang sulit menjadi unggul dalam berbagai aspek, tapi paling tidak kita bisa unggul pada satu aspek. Ada orang yang dalam pandangan manusia, memiliki kekurangan pada aspek fisik, namun ia memiliki keunggulan dalam aspek batin atau intelektual. Ada orang kurang dalam satu bidang, tapi unggul dalam bidang yang lain.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. al-Ahzab [33]: 21).
Demikian pula dengan para sahabat Rasulullah. Mereka merupakan generasi unggul yang terukir dengan tinta emas dalam sejarah manusia. Dengan ketangguhan luar biasa, mereka mampu tetap tegak dan kokoh dalam keimanan kepada Allah dan pada Rasul-Nya, meski tekanan demi tekanan bahkan kekerasan menerpa mereka dari orang-orang yang memusuhi Islam saat itu.
Orang yang unggul akan sangat disukai. Lebih dicari untuk diajak bekerja, lebih dicari karena kemampuannya, dan lebih dihargai. Ini merupakan sunnatullah yang telah Allah gariskan. Ayo, mulai saat ini kita harus bertekad dan bergerak menjadi pribadi unggul. Pribadi yang tidak hanya disenangi dan dihargai orang lain, namun juga dicintai Allah SWT. Pribadi yang memiliki penampilan terbaik, sikap terbaik, dan tentunya prestasi terbaik. Semoga ikhtiar kita untuk menjadi pribadi ungggul berbuah keridaan Allah. Aamiin. (KH. Abdullah Gymnastiar)