Menjadi Pemberi Warna
Saudaraku, kita akan bergaul dengan orang yang beragam. Beragam latar belakangnya, beragam kebiasaannya, beragam pendidikannya, beragam kemampuannya dan faktor lainnya. Sedang, orang yang paling baik adalah seperti ragi, yang bisa membuat singkong menjadi tape. Artinya, orang yang baik adalah yang bisa mewarnai orang lain atau lingkungannya.
Kemampuan memberi warna ini dalam arti yang baik, sehingga ia bisa mempengaruhi orang lain dari yang asalnya kurang baik menjadi baik, dari lalai menjadi semangat, dari tidak tahu menjadi tahu. Tapi, ada satu hal yang penting untuk dicatat, yaitu ketika kita mampu mewarnai, maka itu atas izin Allah SWT. Bukan kita yang hebat, tapi adalah Allah Yang Maha Hebat. Oleh sebab itu, kita harus terus-menerus meminta kepada Allah untuk bisa menjadi jalan kebaikan.
Orang yang bisa menjadi jalan kebaikan, inilah yang disukai oleh Allah SWT. Namun, kita juga tidak bisa hanya meminta kepada Allah, melainkan kita harus ikhtiar mewujudkannya karena inilah yang akan jadi amal sholeh bagi kita. Bagaimana ikhtiar tersebut? Yaitu dengan semakin giat dalam PDLT (perbaiki diri lakukan yang terbaik).
Memperbaiki diri itu bukanlah bentuk egoisme tidak peduli pada orang lain. Justru dengan semakin memperbaiki diri, maka pada saat yang sama kita juga sedang peduli pada orang lain. Ketika memperbaiki diri, maka kita sedang menjauhkan orang lain dari kezaiman lisan dan perbuatan kita. Dengan memperbaiki diri, maka kita sedang memberi contoh sekaligus memberi manfaat kepada orang lain.
Mengapa memperbaiki diri itu penting? Karena tidak ada yang berbahaya selain dari perbuatan diri kita sendiri. Allah SWT berfirman, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri..” (QS. Al Isro [17] : 7).
Di dalam memberikan warna kepada orang lain dan lingkungan kita, jangan sampai kita fokus keluar, tapi tidak fokus ke dalam diri kita. Harusnya kita fokus memperbaiki lingkungan kita, dan pada saat yang sama semakin fokus memperbaiki diri kita sendiri. Semoga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat, yang bisa memberikan warna kebaikan kepada lingkungan kita dimulai dari dalam diri kita sendiri.
[Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar, Sumber foto : Dictio.id]