Menggali Makna Ahli Zikir, Pikir, dan Ikhtiar sebagai Visi Pesantren DT
Pesantren Daarut Tauhiid (DT) memiliki visi membentuk generasi ahli zikir, ahli pikir, dan ahli ikhtiar hampir di setiap programnya. Zikir, Pikir, dan Ikhtiar pun merupakan slogan pesantren yang didirikan oleh KH. Abdullah Gymnastiar atau biasa disapa Aa Gym ini. Dalam setiap program pendidikan, baik formal maupun non formal menjadikannya sebagai visi yang diturunkan menjadi beberapa misi.
Menurut Yunus Zainuddin selaku Sekretaris Yayasan DT, menjadi generasi ahli zikir memiliki beberapa makna. Pertama semua muslim khususnya santri peserta program pendidikan DT harus memiliki kemampuan mengelola hati, yang akan menentukan kesuksesannya di dunia dan akhirat nanti.
Kedua, ahli zikir berarti memiliki keterikatan hati dan kedekatan dengan Allah SWT, sehingga membuatnya stabil dalam menghadapi segala tantangan hidup yang menimpanya. Setiap santri hendaknya selalu antusias mengikuti program, karena sejatinya setiap aktivitas yang dilakukan bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT.
Ketiga, ahli zikir selalu merasa segala keberhasilan yang telah dicapai merupakan karunia dan pertolongan dari Allah. Seorang ahli zikir senantiasa merasa rendah di hadapan Allah SWT karena ia tidak mampu melakukan apa pun tanpa ijin dan pertolongan dari Allah.
Keempat, ahli zikir merasakan peran Allah begitu penting dalam hidupnya dan merasa ketergantungan kepada Allah SWT. Pantang berbuat curang karena merasa ditatap oleh Allah, serta tidak melewatkan amal saleh sekecil apa pun. Hal ini karena ia menganggap amal tersebut akan menjadi bekal di akhirat nanti.
Kelima, ahli zikir akan merasakan ketenangan yang hakiki dalam hidupnya, Allah SWT berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. ar-Ra’d [13]: 28).
Dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang, tenteram, dan bahagia. Sehingga santri DT menjadi ahli zikir yang memiliki ketenangan, ketenteraman, dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Makna Ahli Pikir dan Ahli Ikhtiar
Selain menjadi generasi ahli zikir, DT juga membentuk para santrinya untuk menjadi generasi ahli pikir, yakni generasi pembelajar yang senantiasa mengisi akalnya dengan mencari input dan pembelajaran secara maksimal, sehingga memiliki pengalaman yang luas. Bagi ahli pikir ilmu pengetahuan ibarat makanannya, setiap tempat adalah kelas baginya, dan setiap orang adalah guru untuknya.
Ahli pikir senantiasa ingin belajar pada siapa pun, menjadikan setiap kejadian dan keadaaan apa pun sebagai ilmu baginya dengan mengambil pelajaran serta hikmah di dalamnya. Ahli pikir pun harus bisa mengambil posisi terbaik dalam memecahkan berbagai masalah pribadi dan masyarakat. Karena ahli pikir senantiasa belajar dengan prinsip ‘long life education’, terus belajar sepanjang hayat.
Selain menjadi ahli zikir dan ahli pikir, DT membentuk santrinya menjadi ahli ikhtiar, yakni generasi dengan kemampuan mengelola fisik untuk bekerja keras dalam hidupnya, sehingga menjadi pribadi mandiri dan bermanfaat bagi umat. Ahli ikhtiar memiliki prinsip kerja 5 as yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja berkualitas, dan kerja ikhlas. Menjadi ahli zikir, ahli pikir, dan ahli ikhtiar berarti mengoptimalkan potensi hati, akal, dan fisik untuk menjadi insan rahmatan lil ‘alamin. (Ana)
ket: ilustrasi foto diambil saat sebelum pandemi