Mengenal Waqf Core Principles dan Hasil Kelola Wakaf DT

DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Waqf Core Principles (WCP) merupakan terobosan bersama antara BWI, BI dan International Research of Training Institute-Islamic Development Bank (IRTI-IsDB).

WCP dirancang untuk dua tujuan, yakni untuk memberikan deskripsi ringkas tentang posisi dan peran manajemen serta sistem pengembangan wakaf dalam program pengembangan ekonomi.

Lalu, WCP ini juga bertujuan untuk memberikan satu metodologi yang memuat prinsip-prinsip inti dari manajemen dan sistem pengawasan wakaf.

Prinsip-prinsip pokok tata kelola wakaf (WCP) sebagai wadah bagi nadzir dalam meningkatkan tata kelola lembaga-lembaga nadzir sehingga nadzir dapat mengelola harta wakaf dan menyalurkan hasilnya dengan baik.

Di tahun ini, BWI mengadakan penelitian tentang indeks implementasi wakaf core principles di sejumlah titik di Indonesia, diantaranya; Bandung (28/8/2023), Padang (29/8/2023), Makassar (31/8/2023), Surabaya (4/9/2023).

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau tata kelola wakaf pada lembaga-lembaga nadzir Indonesia.

Dalam pengelolaannya, Wakaf DT telah menggulirkan konsep Kawasan Wakaf Terpadu DT, dengan memadukan wakaf produktif dan terpadu dalam satu kawasan.

Pengelolaan wakaf produktif telah dirancang dan dikelola sedemikian baik agar terus makmur dan menebar maslahat kepada umat.

Seluruh aset wakaf DT dikelola untuk memenuhi lima bidang kebutuhan umat, diantaranya; Wakaf Sarana Dakwah, Wakaf Media Dakwah, Wakaf Sarana Dasar Pendidikan, Wakaf Sarana Kesehatan dan Wakaf Ekonomi Produktif.

Tidak hanya terpusat di Bandung, Kawasan Wakaf Terpadu DT juga telah tersebar di sejumlah titik di Indonesia, diantaranya; Batam, Lubuk Linggau, Serua, Bogor, Jambi dan Kuningan.

Sistem tata kelola yang telah tersusun rapi dan didukung SDM yang amanah serta berkompeten, menjadikan Wakaf DT mampu menyebarkan manfaat wakaf secara luas dan terpadu.

Hal ini menjadikan BWI mengapresiasi Lembaga Wakaf DT pada ajang diskusi WCP.

“DT pengelolaannya sudah cukup bagus, susunan manajemen tata kelola sudah rapi hasilnya sudah terasa, hal ini harus tetap dijaga dan dikembangkan,” ujar Hendri Tanjung Ketua tim penelitian BWI pada pertemuan di Bandung (28/8/2023) lalu. (Noviana)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG

(Sumber: bwi)