Mengenal Definisi dan Sejarah Teknologi Nano
Pernah mendengar mengenai teknologi nano? Istilah ini kini sering diperbincangkan, dan contoh teknologi nano pun mulai ada yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun belum dikenal secara luas, tapi banyak yang memperkirakan teknologi nano akan menjadi teknologi masa depan.
Klaim ini kiranya tidak berlebihan. Potensi teknologi nano untuk menjadi teknologi bagi masa depan manusia sangatlah besar. Ini karena teknologi tersebut memiliki beragam kelebihan yang dapat menjawab berbagai persoalan manusia. Mulai dari aspek kesehatan, pangan atau pertanian, lingkungan hidup, militer, farmasi, tesktil, komputer, hingga peralatan bagi teknologi luar angkasa.
Tertarik ingin mengenal teknologi ini lebih jauh? Yuk, kita mulai dari definisi, sejarah perkembangannya, hingga sudah sejauh mana teknologi nano kini mulai diterpakan.
Definisi Teknologi Nano
Kata nano diambil dari Bahasa Yunani yang berarti kecil atau mungil. Teknologi ini sejatinya bukanlah teknologi yang sama sekali belum dikenal oleh manusia. Jika kita jeli, penerapan teknologi nano banyak kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh, bagaimana permukaan di daun talas tidak basah meski ada air di atasnya, atau cicak yang punya kemampuan merayap di dinding dengan sudut kemiringan 90 derajat atau bahkan lebih. Berbagai fenomena ini merupakan aplikasi dari teknologi nano yang terjadi secara alamiah dengan melibatkan unsur-unsur dalam tingkat molekul.
Ada pun ketika memperbincangkan mengenai teknologi nano dalam konteks ilmu pengetahuan (science), maka kita harus paham terlebih dahulu bahwa teknologi ini berbasis pada multi disiplin ilmu, mulai dari ilmu fisika, material, hingga teknologi pangan. Meski berangkat dari beragam disiplin ilmu, teknologi nano punya satu ciri khusus. Yakni fokus pada penelitian dan pengembangan material berukuran sangat mini atau skala nano (1 hingga 100 nanometer/1nm = 10-9 meter). Jadi, jika kita mengetahui ada teknologi yang dikembangkan dari material seukuran molekul atom, maka dipastikan itu adalah teknologi nano.
Karena menggunakan material seukuran molekul atom, maka bisa menghasilkan sifat atau karakteristik tertentu yang luar biasa. Misal, punya daya kekuatan yang melebihi baja tapi sangat ringan dan fleksibel. Atau punya sifat tahan air dan panas, bisa menyimpan dan menghasilkan energi dalam jumlah besar namun nyaris tanpa polusi. Singkat kata, teknologi nano mampu mengubah suatu material menjadi lebih bermutu dengan memodifikasi unsur pembentuknya.
Sejarah Perkembangan Teknologi Nano
Karakteristik atau sifat luar biasa yang bisa dihasilkan dari teknologi nano membuat teknologi ini semakin diminati. Perkembangannya sangat pesat. Beragam jenis teknologi futuristik bisa menjadi kenyataan dengan adanya teknologi nano. Mulai dari hal-hal kecil yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari hingga hal-hal besar atau tingkat tinggi seperti teknologi luar angkasa.
Jika ditelusuri sejak awal teknologi ini diperkenalkan, teknologi nano tergolong baru. Adalah Norio Taniguchi, profesor dari Universiti Sains Tokyo yang pertama kali memperkenalkan konsep dan istilah teknologi nano. Pada tahun 1974, Norio dalam artikel ilmiahnya dengan judul ‘Tentang Konsep Dasar Nanoteknologi’ dianggap sebagai awal mula teknologi ini dikaji secara ilmiah.
Satu dekade kemudian, sekitar tahun 1980-an, teknologi ini semakin berkembang dan dikenal oleh khalayak ramai. Beberapa ilmuwan mengkajinya secara serius dan mencoba memulai menerapkan contoh teknologi nano dalam kehidupan sehari-hari. Dr. Eric Drexler termasuk ilmuwan yang dikenal sebagai penggagasnya. Bukunya yang berjudul ‘Mesin-mesin Penciptaan: Era Kedatangan Teknologi Nano’ berperan besar membumikan gagasan dari Norio Taniguchi mengenai teknologi nano sehingga dipahami oleh masyarakat. Dr. Eric Drexler juga dianggap peletak dasar bagi penerapan teknologi nano sehingga bisa dikembangkan menjadi sesuatu yang bermanfaat. (daaruttauhiid)