Mengawali Aktifitas dengan Berdo’a
Bagi seorang Muslim penting memulai segala aktifitas dengan berdoa. Hal tersebut merupakan akhlak atau adab yang diajarkan oleh baginda Rasullulah Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya. Manusia sebagai makhluk yang memiliki keterbatasan, karena keterbatasannya itulah ia harus memohon pertolongan kepada maha yang memberi pertolongan.
Untuk memulai aktifitas bekerja seseorang perlu berdo’a kepada Allah Ta’ala, dalam upaya berserah dirinya kepada yang maha pemberi rezeki, agar aktifitas seorang muslim senantiasa dalam berkah dan ridha Allah, yang memberikan energi dan ketenangan batin bagi seorang muslim.
Berikut doa yang bisa dibacakan ketika memulai bekerja atau beraktifitas:
Allahumma innii as’aluka min fadhlika wa athaa’ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid du’aa’i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa’daka wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi’ annal islaam ba’da iz a’thaitanaa.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaan-Mu dan pemberian-Mu, rezeki yang baik lagi berkah. Ya Allah sesungguhnya engkau memerintahkan untuk berdoa dan memutuskan atasku pengabulan doa, dan engkau Zat yang tidak melanggar janji dan tidak mendustainya. Ya Allah, tidak ada kebaikan yang Engkau sukai, kecuali Engkau jadikanlah kami mencintai kebaikan tersebut dan mudahkanlah kami mendapatkannya. Dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu tersebut dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau berikan.”
Dalam Al-quran disebutkan bahwa Allah Ta’ala telah menjamin rezeki bagi tiap makhluk-Nya yang mau bekerja keras. Allah berfirman:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Hud: 6).
Ibnu Katsir menerangkan, Allah Ta’ala menyampaikan bahwa Dialah yang menjamin rezeki makhluknya, termasuk semua hewan yang melata di bumi, baik yang kecil, yang besarnya, yang ada di daratan, maupun yang ada di lautan. Dia pun yang maha mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. (Shabirin)