Mengapa Bulan Muharram Istimewa ?
Mengapa Bulan Muharram Istimewa ?
Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kelender Islam atau dalam bulan Hijriyah. Bulan Muharram juga termasuk salah satu dari empat bulan haram. Jadi boleh dibilang Muharram adalah salah satu bulan yang istimewa. Lantas apa kiranya yang membuat bulan Muharram menjadi istimewa.
Pertama, bulan Muharram adalah tahun baru Islam. Muharram menjadi awal perhitungan kalender tahun baru hijriyah berdasarkan peredaran bulan (Qomariyah). Al-Sanah Al-Hijriyah mulai berlaku pada masa Khalifah Umar bin Khattab ra.
Imam Hasan Al Bashri mengatakan, “Sesungguhnya Allah Ta’ala membuka awal tahun dengan bulan Haram (suci) dan menutup akhir tahun dengan bulan haram pula. Tidak ada bulan yang lebih agung di sisi Allah Azza Wajalla setelah Ramadhan dibandingkan bulan Muharram”.
Di antara bulan suci yang dimaksudkan pada ayat di atas adalah bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Sebagaimana hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam saat melaksanakan haji wada. Beliau berkata,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Sesungguhnya zaman telah berputar sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, dalam setahun ada dua belas bulan, darinya ada empat bulan haram, tiga diantaranya adalah Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sedangkan Rajab adalah bulan Mudhar yang terdapat di antara Jumadats Tsaniy dan Syaban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).
Kedua, bulan Muharram termasuk bagian dari Asyhurul Hurum (Bulan Suci). Muharram adalah satu dari empat bulan suci dalam Islam. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an,
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.” (QS. At-Taubah: 36).
Ketiga, bulan Muharram adalah Syahrullah atau Bulan Allah. Sebagaimana disebutkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya, “Puasa yang paling afdal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada Syarullah Al Muharram.” (HR. Muslim). Penisbatan bulan Muharram dengan lafaz Allah Ta’ala ini menunjukkan kemuliaan dan kesucian bulan ini.
Keempat, bulan Muharram memiliki hari Asyura. Bulan ini menjadi suci dan istimewa karena di dalamnya terdapat sepuluh hari istimewa. Secara bahasa, Asyura berasal dari bahasa Arab yang artinya hari kesepuluh. Kata Asyura diambil dari kata Al’Asyirah yang artinya permuliaan dan kesucian. (Wahid)
