Meneladani Rasulullah Dalam Bersedekah

DAARUTTAUHIID.ORG | Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang dikenal senang  sebagai orang yang suka sedekah dan membantu orang lain. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Khadijah istri Rasulullah.

“Demi Allah, Allah takkan menghinakanmu. Karena engkau suka menyambung tali persaudaraan, membantu orang lain, memberi makan orang miskin, menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan kebenaran”

Selain dikenal gemar bersedeka, Rasulullah juga kerap kali memerdekakan banyak budak. Salah satunya ialah Rafi’. Rafi’ adalah seorang budak Said bin al-As yang diwariskan kepada putra-putranya. Rafi’ mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminta pertolongan untuk dibebaskan.

Sebagian orang menganggap bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hidup miskin. Padahal faktanya Rasulullah adalah orang kaya. Karena sejak muda, Rasulullah telah berdagang ke Syam bekerjasama dengan Khadijah yang kemudian hari menjadi istri Nabi Muhammad.

Jika para sahabat meminta tolong maka Rasulullah pasti segera menolongnya.  Rasulullah pernah mendapatkan emas sebesar telur ayam. Beliau langsung ingat Salman Al Farisi yang dijanjikan tuannya merdeka jika bisa membayar senilai 40 uqiyah emas dan 40 pohon kurma. Rupanya emas yang Rasulullah berikan itu mencapai 40 uqiyah dan akhirnya Salman pun merdeka.

Pasca perang Badar, Rasulullah mendapatkan banyak ghanimah. Seribu dinar emas nilainya. Namun, semua langsung habis karena beliau menyedekahkannya. Termasuk kepada para sahabat yang tinggal di teras Masjid Nabawi, ahlus suffah.

Di Madinah, sebenarnya Rasulullah adalah sosok yang kaya raya. Sebab seperlima ghanimah ialah jatah Rasulullah. Namun, beliau selalu membagi-bagikannya kepada orang yang membutuhkan. Tak pernah ada harta yang beliau simpan lebih dari tiga hari di rumah. Bahkan sering kali dirham dan dinar langsung habis sebelum 24 jam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam adalah orang yang paling dermawan. Dan kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril menemuinya setiap malam untuk tadarus Al-Qur’an. Sungguh Rasulullah lebih murah hati melakukan kebaikan dari pada angin yang bertiup.

Demikianlah keteladan Rasulullah dalam bersedekah. Semoga kita diberikan kekuatan untuk meneladaninya. (Arga)