Menanggapi Sesuatu yang Tidak Sesuai Keinginan

Hadirin rekan-rekan sekalian …

Ada hal yang perlu kita ingatkan kembali dalam hidup ini:

Pertama, harus siap menerima sesuatu yang tidak cocok dengan keinginan. Kenapa kita harus siap menghadapi sesuatu yang cocok dan tidak cocok dalam hidup ini? Karena mustahil semua keinginan kita akan terwujud atau terpenuhi, pasti ada tabrakan keinginan dengan kenyataan. Contoh sederhananya hadirin, apakah kita menginginkan selalu hidup sehat? atau seluruh manusia di dunia ini menginginkan dirinya untuk sehat, maka pertanyaannya apa yang akan terjadi hadirin? Maka apotek, rumah sakit, dan Fakultas kedokteran akan tutup, karena tidak ada yang sakit dan tidak ada yang membutuhkan obat dan dokter.

Maka sudah sepatutnya kita berbaik sangka kepada Allah Ta’ala, atas pemberian nikmat dan karunianya yang diberikan kepada kita yang tiada henti-hentinya, maka sebaik-baiknya sangka kepada Allah ialah di waktu kita menerima nikmat Allah berupa ujian. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 216).

Jadi hadirin rekan-rekan sekalian, boleh jadi apa yang kita benci adalah sesuatu yang baik dalam pengetahuan Allah, atau sebaliknya boleh jadi sesuatu yang kamu sukai dalam pengetahuan malah buruk bagi kita. Contohnya, jika kita digigit anjing, mungkin kita menganggapnya sesuatu yang buruk telah terjadi, alangkah baiknya kita tidak langsung menghakimi, marah, dan menggerutu atas peristiwa tersebut, tapi alangkah baiknya kita mengambil hikmah dan pelajarannya, karena tidak satu peristiwa pun terjadi atas izin Allah dan setiap peristiwa pasti ada hikmahnya.

Oleh karena itu, semoga kita senantiasa bersabar atas takdir yang telah ditetapkan kepada kita, tetap berprasangka baik kepada Allah Ta’ala, mengevaluasi diri, dan selalu berupaya mengambil hikmah dari setiap ujian atau sesuatu yang tidak kita harapkan kehadirannya. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)