Memupuk Naluri Wirausaha

Banyak orang bilang kalau naluri bisnis merupakan bakat bawaan sejak lahir. Tidak semua orang bisa melihat peluang usaha, tapi ada yang mudah melakukannya. Tidak semua orang berani mengambil risiko, tapi ada yang tetap mau menjalaninya. Tidak semua orang tahan jatuh bangun saat berbisnis, tapi selalu ada sosok seperti itu.

Mungkin kita pun pernah menjumpai orang-orang berbakat ini di antara teman sekolah, rekan kerja, atau bahkan keluarga sendiri. Pertanyaannya, apakah kita bisa menjadi seperti itu? Benarkah naluri untuk menjalankan bisnis sendiri semata-mata karena bakat?

Nyatanya siapa saja bisa menjalankan usaha selama ada kemauan. Beberapa sekolah bahkan memasukkan materi entrepreneurship ke dalam kurikulum untuk membangkitkan naluri berwirausaha sejak dini. Banyaknya seminar dan training tentang membuka usaha sendiri menunjukkan bahwa siapa saja memiliki kesempatan menjadi wirausahawan. Artinya, siapa pun bisa mengupayakan diri menjadi pengusaha sukses suatu hari nanti.

Seperti dalam buku Di Balik Seorang Wirausahawan, untuk memulai membangkitkan naluri wirausaha ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan.

Mulai Rintis Usaha

Berjalannya sebuah bisnis tidak hanya terbatas pada bakat, tetapi juga minat dan kerja keras. Tanpa ada kemauan dan keberanian, semua impian dan cita-cita hanyalah sebatas angan-angan. Untuk mengubahnya menjadi bukti nyata, kita hanya perlu membuat langkah pertama yakni membuka bisnis sekarang juga.

Bob Sadino, seorang wirausahawan legendaris Indonesia pernah mengatakan, “Berhenti membuat rencana, melangkahlah!” Jangan cemas dengan setiap keterbatasan yang ada karena pengalaman berbisnis ini akan menjadi guru yang memperkaya pengetahuan kita. Terjun secara langsung akan membuka wawasan lebih lebar dari sekadar teori di atas buku teks atau materi kuliah di dalam kelas. Jadi, yang penting maju dulu. Masalah untung rugi itu belakangan.

Awali dengan yang sederhana, seperti bisnis pulsa atau bisnis makanan ringan. Walaupun dimulai dengan cara yang sederhana, tidak ada salahnya untuk memulai bisnis dari sekarang. Tentunya hal tersebut dapat menambah pengalaman untuk menjadikan kita seorang entrepreneur sukses dengan segala kematangan. Sekaligus meningkatkan naluri saat menggeluti dunia bisnis.

Fokus Pada Usaha yang Sedang Dijalankan

Sebagai langkah awal, sebaiknya kita belajar dengan satu bisnis terlebih dahulu. Hal ini untuk memastikan perhatian agar tidak terpecah dan menjadi tanggap akan perubahan yang terjadi. Baik secara internal maupun eksternal. Jadikan bisnis ini sebagai entitas tak terpisahkan dari pribadi kita.

Misalnya, warung makan kita buka seperti biasa. Namun, lambat laun semakin sedikit pembeli yang datang. Periksa apa yang terjadi dengan usaha kita. Apakah masakan kurang enak? Apakah harga terlalu mahal? Apakah lokasi tidak strategis? Apakah pelayanan kurang ramah? Apakah tempat kotor dan tidak higienis?

Contoh lain, sedang terjadi kenaikan harga bahan bakar di kota kita. Apakah akan rugi jika tidak menaikkan harga menu? Apakah akan kesulitan mendapatkan bahan baku? Apakah orang-orang akan beralih ke warung lain? Apakah pelanggan akan membeli masakan di saat-saat tertentu saja?

Selalu ingat bahwa kendali ada di tangan kita sebagai pemiliknya. Membiasakan diri sadar akan pertanyaan-pertanyaan ini dan melakukan penyesuaian akan menyelamatkan usaha kita dari lindasan perubahan zaman.

Habiskan Waktu Luang dengan Berteman

Seorang wirausahawan tidak pernah membuang waktu dengan percuma. Saat sedang berada di dalam kendaraan umum, menunggu seseorang, berbelanja, atau aktivitas luar lain yang tidak ada hubungan dengan usaha sekali pun. Kita harus tetap tanggap akan peluang yang ada.

Kita bisa meluangkan waktu menjalin relasi dengan orang lain. Meskipun tampak sederhana, berteman dengan orang lain akan membuka pintu rezeki. Dengan menciptakan hubungan baik, kita memiliki kesempatan untuk menjadikan bisnis lebih besar. (Gian)