Membantu Orang Lain Kala Pandemi

Ditengah pandemi seperti saat ini banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan merasa sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Misalkan seperti kebutuhan dapur, biaya pendidikan, biaya listrik, air, dan kebutuhan lainnya. Oleh karenanya sebagai makhluk sosial, sudah semestinya terpanggil hati nurani kita, apalagi dalam agama yang kita yakini, Islam memerintahkan kita untuk selalu saling tolong menolong dalam kebaikan.

Jika kita merasa mampu untuk berbuat baik menolong meringankan kesulitan orang lain, maka segeralah untuk menolongnya. Terlebih lagi bila orang itu telah memintanya kepada kita, meskipun sebaiknya kita lebih dulu menolong orang lain, sebelum ia meminta bantuan. Pertolongan yang kita berikan akan sangat berarti bagi orang yang sedang merasakan kesusahan. Coba kita bayangkan, bagaimana rasanya jika kita berada pada posisi orang yang meminta pertolongan pada kita, tentu kita berharap sangat mau ditolong juga.

Sungguh Allah Ta’ala sangat mencintai orang yang mau berbuat baik kepada orang lain dan menghapuskan atau meringankan beban kesulitan orang lain. Dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘anhu, Nabi Sallahu alahi wasallam, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hambanya selama hambanya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim)

Dari hadits diatas tentu kita bisa memahami dan mengetahui keutamaan membantu dan meringankan kesulitan orang lain, masih beratkah bagi kita untuk mengulurkan tangan memberikan bantuan dan meringankan kesulitan saudara kita sendiri? Terlebih lagi bila orang yang kesulitan, telah meminta langsung pertolongan kepada kita, tidak layak sebagai orang yang beriman mengabaikan permintaan pertolongan saudaranya. Padahal kita mempunyai kemampuan dan kesanggupan untuk membantunya.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kemudian pada dasarnya, ketika kita menolong orang lain berarti kita sedang menolong diri kita sendiri. Pertolongan Allah Ta’ala kepada seseorang juga tergantung pada pertolongan yang dilakukannya antar manusia. “Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama hamba itu menolong orang lain.” (HR. Muslim, Abu Daud Dan Tirmidzi). Wallahu a’lam bishowab.

(Shabirin)

________________________

daaruttauhiid.org