Membangun Kejujuran
Semoga Allah SWT mengaruniakan kita kemampuan membangun kejujuran. Karena dengan kejujuran, hidup menjadi nyaman. Sebaliknya, tanpa kejujuran hidup menjadi terancam. Makanya, menjadi keniscayaan jika kejujuran harus dijunjung tinggi. Saudaraku, ada beberapa prinsip yang dapat mengantarkan terwujud sifat tersebut.
Pertama, jangan berbohong sekali pun untuk mendapat pujian. Usahakan tampil apa adanya. Apa yang kita miliki, itulah adanya. Jangan mengaku milik rumah sendiri, nyatanya nebeng di rumah bibi. Mengaku anak pegawai negeri, nyatanya anak petani. Memalukan bukan jika orang lain tahu yang sebenarnya. Pujian yang awalnya menjadi keinginan, malah hinaan yang didapatkan.
Kedua, jangan mudah membuat janji. Pastikan setiap janji yang diucapkan penuh dengan perhitungan. Jika tidak terlalu penting, jangan diucapkan sekali pun kepada anak-anak. Anehnya, begitu mudah kita menjanjikan hal di luar perhitungan. Contoh, ketika anak mau makan orangtua menjanjikan memberinya bulan. Ketika bertemu kawan lama di jalan, begitu mudah kita janjikan untuk mengunjunginya. Atau ketika ada hajatan, begitu yakin akan datang pada acara resepsinya. Padahal itu dilakukan di luar negeri. Hati-hati dengan janji.
Ketiga, biasakan tepat waktu dalam segala hal. Jangan sampai harga diri kita tersita gara-gara terlambat masuk kantor, atau lupa membayar utang. Memalukan bukan? Alangkah lebih baik jika kita datang ke kantor lebih awal. Atau, kita bayar utang sebelum dari waktu yang dijanjikan. Menomorsatukan kewajiban itu lebih baik.
Keempat, jangan pernah berbuat licik dan serakah. Percayalah, tidak pernah beruntung dengan berbuat zalim selain mendatangkan kehinaan di dunia dan akhirat. Lalu, bersikaplah transparan. Jangan terbiasa menyembunyikan apa pun yang tidak layak disembunyikan. Jangan melakukan sesuatu dengan diam-diam, padahal orang lain berhak mengetahuinya. Itu akan memancing seseorang berprasangka buruk kepada kita.
Demikian saudaraku, semoga dengan terus mendekat kepada-Nya, kita kian tertuntun untuk membangun kejujuran. Wallahu ‘lam bishshawwab.
[Oleh : KH.Abdullah Gymnastiar, Sumber Foto : Dictio.id]