Memaknai Bahaya Tabarruj Dalam Islam

DAARUTTAUHIID.ORG | Apakah diantara kita pernah mendengar  istilah Tabarruj dalam Islam? Kata Tabarruj sering kali ditanyakan oleh perempuan, terlebih khusus yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari.

Tabarruj berasal dari bahasa Arab yang artinya menunjukkan perhiasan atau keindahan. Secara definisi tabarruj memiliki  pertunjukan perhiasan dan apa saja yang dengannya syahwat kaum lelaki tertarik.

Perilaku menampakan kecantikan melalui berbagai media platform media sosial menjadi sesuatu yang lumrah untuk dilakukan. Bahkan banyak dari kaum muslimah yang ikut-ikutan dan tanpa sadar telah menjadi sumber dosa bagi orang lain.

Tabarruj dalam Islam hukumnya haram. Hal ini sesuai dengan hukum Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dalam hal ini, seluruh tubuh wanita adalah aurat yang tidak boleh diperlihatkan, meliputi badan, rambut, perhiasan hingga pakaian dalam.

Dari Fadhalah bin Ubaid, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda:

“Tiga jenis orang yang tidak perlu kau tanyakan (karena mereka adalah orang-orang yang binasa). Yang pertama adalah orang yang meninggalkan jamaah kaum muslimin yang dipimpin oleh seorang muslim yang memiliki kekuasaan yang sah dan memilih untuk mendurhakai penguasa tersebut sehingga meninggal dalam kondisi durhaka kepada penguasanya. Yang kedua adalah budak laki-laki atau perempuan yang kabur dari tuannya dan meninggal dalam keadaan demikian. Yang ketiga adalah seorang perempuan yang ditinggal pergi oleh suaminya padahal suaminya telah memenuhi segala kebutuhan duniawinya lalu ia bertabarruj setelah kepergian sang suami. Jangan pernah bertanya tentang mereka” (HR. Ahmad).

Jika merujuk pada hadits diatas menunjukan bahwa perbuatan tabarruj juga termasuk dosa besar. Oleh karenannya perlu dan penting bagi kaum Muslimah untuk terhindar dari perilaku Tabarruj.

Dalam surat Al-Ahzab ayat 33 Allah Ta’ala berfirman mengenai Tabarruj, yang artinya:

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33).

Semoga kita senantiasa dijaga dan dijauhkan dari sikap Tabarruj yang dapat mendatangkan dosa bagi diri sendiri. (Arga)