Melalui Pelatihan Menjahit, DT Peduli Ajak Perbaiki Ibadah
Mengawali acara dengan membaca ayat suci al-Quran, menambah kekhusyuan Pembukaan Program Pelatihan Menjahit DTTC (Daarut Tauhiid Training Center) angkatan ketiga. Lokasinya di Rumah Produksi DT Peduli, Jalan Setrasari No.1 Gegerkalong Hilir, Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, pada Selasa (3/11).
Pembukaan pelatihan menjahit yang ditujukan bagi para mustahik ini, dibuka langsung oleh Taufik Hidayat, MM, Kepala Daarut Tauhiid (DT) Peduli Cabang Bandung. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan Program DT Peduli dalam Pilar Ekonomi, yang menitik beratkan pada pemberdayaan peningkatan keterampilan umat, agar mustahik dapat mandiri dari sisi ekonomi.
Taufik Hidayat menyampaikan, para peserta harus senantiasa meluruskan niatnya selama mengikuti pelatihan menjahit, dan menyerap ilmu selama berada di lingkungan Daarut Tauhiid. “Luruskan niat ibu-ibu datang ke sini untuk belajar. Tidak cuman belajar untuk bisa menjahit, tapi belajar juga dalam memperbaiki ibadahnya. Sehingga ibu-ibu setelah beres pelatihan, tidak hanya pandai menjahit, tapi ilmu ketauhidannya pun bertambah,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Taufik Hidayat turut menyampaikan pesan dari KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam menyikapi hidup agar lebih bermakana. Menurutnya, ada satu rumus agar dekat dengan Allah, sekaligus meraih cinta-Nya. Rumus itu ialah 5 AT. Pertama, tekad yang sangat kuat untuk meraih rida Allah SWT. Katanya, tekad jangan sekadar kuat, tapi harus sangat kuat. Kedua, perbanyak taubat. Ketiga, jauhi maksiat. Keempat, perkuat taat. Kelima, tebarkan manfaat.
Senada dengan hal tersebut, Edwar Suhendar, Kepala Bagian Program DT Peduli, yang turut hadir dalam pembukaan pelatihan menjahit mengatakan, program pelatihan penjahit ini tidak hanya sebagai jalan untuk memperbaiki kondisi ekonomi peserta, tapi juga memperbaiki ibadah ruhiyahnya.
Program Pelatihan Menjahit DTTC angkatan ketiga, diikuti oleh 10 peserta. Rencananya, peserta akan dilatih selama 30 hari, dan akan dilengkapi dengan fasilitas. Mulai dari peralatan menjahit, seragam, hingga uang saku.
(Sukmara Galih)