Masjid Agung Banten, Kokohnya Peninggalan Kesultanan Banten
Buat Anda yang sedang berlibur ke daerah Banten, jangan lupa mampir ke Masjid Agung Banten, sebuah masjid berumur 400 tahun, yang menjadi ikon sekaligus destinasi wisata di daerah Banten. Terletak di kelurahan Banten, kecamatan Kasemen, Kota Serang, Masjid Agung Banten Lama ini didirikan pada masa kepemimpinan Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570) pada tahun 1556. Maulana Hasanuddin merupakan raja pertama yang memerintah Banten dengan corak pemerintahan Islam dan digelari sebagai Panembahan Surosowan.
Arsitektur Sarat Makna
Bangunan Masjid Agung Banten memiliki luas 1,3 hektar, sementara luas komplek yang dikelilingi pagar tembok dengan ketinggian sekitar satu meter ini mencapai 2 hektar. Pada sisi tembok timur dan masing-masing terdapat dua buah gapura dibagian utara dan selatan yang letaknya sejajar.
Keunikan arsitektur Masjid Agung Banten terliat dari puncak atap yang berbentuk atap susun lima mirip dengan Pagoda China, yang merupakan hasil karya arsitek China bernama Tjek Ban Tjut. Selain itu, masjid ini juga berdiri kokoh berkat konstruksi Raden Sepat dari Majapahit yang telah berpengalaman membangun masjid seperti di Demak dan Cirebon.
Pintu Masjid Agung Banten ini sengaja dibuat relatif pendek, dengan maksud siapapun yang masuk ke masjid harus menunduk dan tidak boleh sombong di mata Allah.Yang menjadi ciri khas masjid Masjid Banten terlihat di menaranya yang berada di sebelah timur. Dengan ketinggian 24 meter dengan lingkaran 20 meter. Dahulu, menara tersebut digunakan sebagai tempat untuk melakukan adzan. Sedangkan tiang yang totalnya ada 24 menandakan satu hari 24 jam.
Arsitek pembangunan masjid ini sendiri adalah Hendick Lucas Cardeel pada masa pemerintahan Sultan Haji (1672-1687). Untuk mencapai puncak menara, Sobat Pesona harus menaiki anak tangga yang berjumlah 83 anak tangga melalui lorong yang hanya mampu dilewati satu orang. Dari atas menara tersebut, pengunjung bisa melihat perairan lepas pantai yang hanya berjarak 1,5 kilometer dari lokasi masjid dengan perahu-perahu layarnya.
Bagian Selatan dari Mesjid Agung Banten juga terdapat bangunan yang dinamakan Tiyamah. Bentuknya berupa segiempat panjang dan bertingkat. Bangunan ini mempunyai langgam arsitektur Belanda kuno dan menurut sejarah didesain pula oleh Lucas Cardeel. Konon, dahulu bangunan ini dipergunakan sebagai tempat musyawarah dan berdiskusi tentang soal-soal keagamaan.
Wisata Budaya dan Religi
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Banten juga menjadi destinasi wisata religi dan sejarah bagi di Banten. Selain bisa menikmati arsitektur kuno dan melihat bukti-bukti kemegahan Kesultanan Banten, di Masjid Agung ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten beserta keluarganya.
Makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Sementara di sisi utara serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dan lainnya ada di komplek Masjid Agung Banten. Menjelang Ramadhan, ratusan pengunjung selalu memadati kompleks Masjid Agung Banten untuk ziarah makam para sultan dan ulama Banten tersebut. (sumber: www. pesona.travel)