Mahasiswa Unisba Ungkap Hikmah Jadi Santri PPM DT
Salah satu yang membedakan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (Ponpes DT) dengan Ponpes lain, ialah adanya program santri mukim untuk mahasiswa, atau yang dikenal dengan Program Pesantren Mahasiswa (PPM) Daarut Tauhiid (DT). Para mahasiswa yang menjadi Santri PPM, memiliki ciri khas, yakni mengenakan syal berwarna ungu. Mereka mulai aktif berkegiatan di pesantren, mulai menjelang magrib, hingga pagi setelah subuh. Siang harinya mereka gunakan untuk menjalani pendidikan di kampus masing-masing.
Mulki Permana, Santri PPM DT mengungkapkan, program ini memiliki banyak manfaat. “Alhamdulillah, setiap hari saya merasa lebih produktif, karena digunakan untuk belajar agama. Jika di kampus saya lebih kepada teori agama secara humanisme, selanjutnya saya perdalam belajar agama islamnya secara ketauhidan kepada Allah, melalui ilmu-ilmu yang tidak didapatkan di kampus,” kata Mulki yang juga merupakan Mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba), pada Selasa (17/12).
Katanya, tidak ada yang memaksa dirinya mendaftar jadi Santri DT, khususnya mengikuti PPM. Ia sendirilah yang memiliki tekad kuat untuk belajar di DT, dan menjadi hamba-Nya yang lebih baik. “Awalnya saya sering mengikuti pengajian Ma’rifatullah yang disampaikan Guru kita tercinta KH. Abdulah Gymnastiar (Aa Gym), yang digelar setiap malam jumat, saat itu ada MC-nya yang mengenakan syal ungu, dan kata jemaah disamping saya itu Santri PPM,” ungkapnya.
Mulki berharap, dengan menjalani aktivitas menjadi santri semasa kuliahnya, ia dapat menuai kebaikan di dunia dan pahala di akhirat. Ia pun ingin menjadi seseorang yang membanggakan keluarga besarnya di kampung halaman. (Sukmara Galih)