Larangan Keras Bersikap Nipostisme Dalam Islam

DAARUTTAUHIID.ORG | Nepotisme merupakan perbuatan tercela yang tidak dibenarkan dalam Islam, tindakan nepotisme harus dihindari bahkan dilarang melakukannya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sejumlah ayat di Al Qur’an yang untuk menghindari nepotisme ini.

Nepotisme merupakan tindakan yang menunjukan kesukaan yang berlebihan kepada kerabat dekat, kecenderungan untuk mengutamakan atau menguntungkan sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan dan pangkat dalam ruang pemerintah.

Kemudian, nepotisme juga diartikan sebagai perilaku memilih kerabat atau sanak saudara sendiri untuk memegang pemerintahan. Sedangkan dalam Islam telah dijelaskan bahwa umat Islam senantiasa untuk dituntut untuk berlaku adil. Berikut merupakan ayat-ayat yang berkaitan mengenai nepotisme:

Pertama, Surat An-Nisa ayat 135 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau kerabatmu. Jika dia (yang diberatkan dalam kesaksian) kaya atau miskin, Allah lebih layak tahu (kemaslahatan) keduanya. Maka, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang (dari kebenaran). Jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau berpaling (enggan menjadi saksi), sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.”

Kedua, Surat Al-Maidah ayat 8 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Ketiga, Surat al-Araf ayat 142 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Kami telah menjanjikan Musa (untuk memberikan kitab Taurat setelah bermunajat selama) tiga puluh malam. Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi). Maka, lengkaplah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Musa berkata kepada saudaranya, (yaitu) Harun, “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, perbaikilah (dirimu dan kaummu), dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Keempat, Surat Thaha ayat 29-32 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 “Jadikanlah untukku seorang penolong dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku. Teguhkanlah kekuatanku dengannya dan sertakan dia dalam urusanku (kenabian).”

Kelima, Surat an-Nahl ayat 90 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat.”

Demikianlah uraian mengenai larangan dan himbauan untuk menjauhi perilaku nipotisme. (Arga)