Langkah Saat Doa Tak Terkabul
Hadirin, sahabat-sahabat sekalian..
Sering kali kita menganggap bahwa setiap doa kita pasti akan terkabul atau diijabah oleh Allah Ta’ala. Namun pada kenyataannya tidak demikian, pasti ada yang tidak dikabulkan. Sebagian dari kita selalu memikirkan dan mengeluh karena tidak terkabulnya doa kita, malah tidak memikirkan kenapa do’a kita tidak terkabul atau ada sesuatu yang menghalangi do’a kita.
Coba kita evaluasi ketika do’a kita tidak dikabulkan, mulai dari sholat kita apakah sudah benar atau belum, apakah kita sudah benar-benar menjauhi maksiat, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia mendapatkan perlengkapan hidup yang haram dan apakah kita sudah bertaubat dengan taubatan nasuha kepada Allah Subhanahu wata’ala. Jika belum maka dekatkan diri kepada Allah, beristigfar dan berdzikir kepadanya, sehingga kita menjadi orang yang bermanfaat dan menebar manfaat lillahi ta’ala.
Dua contoh diantaranya, pertama adalah orang yang sombong sangat tidak disukai oleh Allah Ta’ala, bila doa-doa yang didengar berisi nada kesombongan. Lewat Hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan, “Apabila kamu berdo’a, janganlah berkata, Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau kehendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki.”
Kedua, orang yang memutuskan silaturahim. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada beberapa kelompok dari umatku yang do’a nya tidak dikabulkan, diantaranya adalah orang yang berdo’a untuk memutuskan tali silaturahim.”
Salah satu yang perlu kita lakukan pada setiap do’a yang belum terkabulkan adalah berprasangka baik terhadap setiap keputusan yang Allah tetapkan, karena kita tidak mengetahui maksud dari takdir tersebut. Seorang muslim harus benar benar yakin bahwa setiap ketetapan Allah merupakan pemberian terbaik untuk hambanya. Dalam surat Al-Baqarah ayat 216 Allah menyebutkan menyebutkan:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Jadi hadirin sekalian dengan belum terkabulnya doa-doa kita kepada Allah, bukan berarti Allah tidak peduli kepada kita. Tetapi boleh jadi dengan tidak diberikannya keinginan kita merupakan sesuatu hal yang lebih baik dibandingkan kita diberikan hal yang kita inginkan. Karena boleh jadi misalkan, ketika keinginan kita itu terkabul, kita malah akan mendapatkan suatu musibah, atau kita malah akan jadi jauh dengan Allah, naudzubillahi min dzalik. Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang terus berprasangka baik kepada Allah Ta’ala. Wallahu a’lam bishowab.
(KH. Abdullah Gymnastiar)