Kunci Menjadi Pemimpin Ala Anies Baswedan
Kajian Marifatullah yang biasa diadakan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) tetap dilakukan meski dalam situasi darurat Covid-19. Kajian yang biasanya berlangsung di Masjid Daarut Tauhiid (DT) Bandung, kini beralih ke aplikasi digital seperti Zoom yang disiarkan langsung ke Youtube dan media sosial lainnya.
Kajian Ma’rifatullah pekan kedua di Bulan April ini, Aa Gym mengundang Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Anies Baswedan. Dalam kesempatan itu, dua tokoh tersebut membahas tentang Ujian Tauhid Seorang Pemimpin. Anies Baswedan mengatakan, kedudukan jabatan yang saat ini diemban hanya merupakan tugas dan fungsi sebagai khalifah di bumi, yang kelak akan berakhir dan diminta tanggung jawab di akhirat.
“Besok lusa juga berakhir. Tapi masya Allah, ini merupakan tugas dan fungsi saja sebagai makhluk Allah SWT yang dititipkan amanah menjadi pemimpin di DKI, yang kemudian hari dihadapan Allah SWT akan dipertanggungjawabkan,” katanya saat ditanyai Aa Gym, Kamis (9/4).
Anies Baswedan menyebutkan dalam menjalankan kepemimpinan, ia bertawakal dan berpegang teguh kepada Allah SWT. Ini merupakan kunci yang sangat optimal dibandingkan materi atau teori tentang kepemimpinan yang sudah ada. Menurutnya, kepasrahan dalam menjalankan amanah yang diberikan Allah adalah pintu dari jalan keluar dari persoalan yang kerap dihadapi pemimpin.
“Allah itu Mahaadil dan selalu memberikan petunjuk. Saya selalu mendapatkan solusi yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan atau direncanakan. Saya rasa itu kasih sayang Allah. Maka, siapa pun harus dan wajib melibatkan Allah dalam sebuah proses. Bukan hanya bagi pemimpin,” jelasnya.
Selain itu, kunci menjadi seorang pemimpin yang berhasil atau sukses, lanjut Anies adalah selalu meminta doa ibu. Menurutnya, doa ibu adalah energi yang besar dalam mengatasi setiap dinamika yang dihadapi di DKI.
“Saya selalu sempatkan menelepon ibu saya yang ada di Yogyakarta. Saya selalu meminta didoakan agar hari-hari saya bisa lancar dan dimudahkan Allah,” ujarnya. (Elga)