Komunitas Islam Kosovo Meminta Larangan Berjilbab Dicabut
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Masyarakat Islam Kosovo menilai kebijakan larangan berjilbab merupakan suatu kebijakan diskriminatif. Oleh karenanya, Komunitas Islam Kosovo meminta pencabutan perintah administratif yang menolak hak pendidikan bagi siswa yang mengenakan jilbab.
Dikutip dikutitp dari Republika online, (12 agustus 2022) kebijakan itu membuat masyarakat protes dan meminta Kementerian Pendidikan dan Perdana Menteri Albin Kurti membatalkan keputusan itu secepatnya.
Komunitas Islam Kosovo mengklaim permintaan pencabutan itu sudah berlangsung lama sehingga tidak boleh dipolitisasi dan dipolarisasikan.
Namun, ini perlu diperlakukan dengan tanggung jawab yang maksimal. Larangan jilbab di sekolah telah memicu reaksi keras di Kosovo sejak diberlakukan pada 2010 lalu. Sebelumnya, protes juga telah diselenggarakan di depan lembaga-lembaga pemerintah.
Semua orang sama di depan hukum dan bebas menjalani keyakinannya berdasarkan hati nurani. Bagi warga Kosovo, agama adalah domain pribadi bukan urusan publik. Oleh karena itu, banyak pihak yang menyangsikan Kosovo sebagai negara mayoritas Muslim.
Muslim Kosovo mengaku, mereka tidak betul-betul mempraktikkan keyakinan mereka seperti Muslim di negara mayoritas lainnya. Di negara ini akan sulit ditemukan perempuan Muslim yang mengenakan jilbab dan alkohol dijual secara bebas. (Shabirin)
_______________________