Kisah Pak Didiek Penjual Nasi Goreng: Bangkit dari Jeratan Pinjol

DAARUTTAUHIID.ORG | SEMARANG – Pak Didiek, seorang ayah dengan tiga anak ini dahulunya bekerja di sebuah instansi di Pelabuhan. Tidak dijelaskan secara pasti apa pekerjaan beliau. Namun, yang pasti pekerjaan beliau bukanlah sesuatu yang dihalalkan syariat Islam. Pekerjaan tersebut dilakoninya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dari pekerjaan itu, menjadikan beliau hidup dengan ekonomi jauh diatas rata-rata.

Sebagai manusia, pak Didiek menyadari pekerjaan yang beliau lakukan adalah salah. Beliau kemudian bertekad menabung dan mengumpulkan uang untuk membuka usaha. Bukan usaha yang besar tetapi cukup untuk menghidupi diri dan keluarga. Sejumlah besar uang yang terkumpul dipakai untuk membuka usaha angkringan, sisanya sebagai saving money apabila sewaktu-waktu ada hal darurat yang terjadi.

Ternyata, saat masa pandemi covid-19 melanda, pak Didiek mendapat ujian dari Allah SWT. Selama masa covid itu hampir seluruh usahanya lumpuh. Dana darurat yang telah disiapkan pak Didiek sebelumnya juga tidak mampu lagi mengcover kebutuhan hidup keluarga. Untuk menutupinya, beliau pun mencari pinjaman ke sana kemari termasuk melalui platform online.

Jumlah pinjaman beliau membengkak banyak, mencapai angka ratusan juta. Jumlah yang sangat banyak untuk beliau yang hanya berjualan angkringan saat itu. Setelah melalui banyak ikhtiar, ada satu lembaga yang akhirnya membantu pak Didiek dari jerat pinjol bukan dengan dibayarkan hutangnya, entah bagaimana katanya kala itu.

Dikarenakan usaha angkringan yang sudah cukup merugi dan meninggalkan hutang yang banyak. Pak Didiek pun kembali memulai usaha baru dengan berjualan nasi goreng dari modal pinjaman di bank. Berjualan menggunakan gerobak sewa dengan harga yang cukup mahal, usaha nasi goreng pak Didiek kali ini juga tidak berjalan dengan baik.

Sebelumnya putra beliau, Rasya merupakan penerima bantuan pendidikan. Beliau menceritakan kepada tim DT Peduli Jawa Tengah mengenai keadaan beliau dan keinginan mengajukan gerobak. Setelah melalui proses yang cukup panjang dalam pengajuannya, akhirnya pak Didiek bisa mendapatkan bantuan gerobak baru untuk melanjutkan usaha nasi gorengnya.

Bantuan tersebut disalurkan tim DT Peduli Jawa Tengah pada Senin (29/7/2024) lalu. Dengan bantuan gerobak nasi goreng itu, perlahan pak Didiek dapat bangkit untuk berjualan dan berjuang melunasi hutang yang tersisa.

“Alhamdulillah, terima kasih banyak DT Peduli. Sudah banyak membantu saya dan keluarga. Bantuan gerobak ini akan saya pergunakan sebaik-baiknya untuk berjualan. Mohon doanya agar suatu saat, saya juga bisa ikut membantu rekan-rekan lain yang membutuhkan sama seperti saya. Sukses terus DT Peduli,” ucap Pak Didiek.

Sumber: dtpeduli.org