Kisah Nabi Shaleh dan Kaum Tsamud

DAARUTTAUHIID.ORG | Salah satu kisah yang diabadikan dalam Al-Qur’an yaitu kisah kaum Nabi Shaleh alaihissalam yang dimusnahkan Allah Ta’ala. Mereka disebut juga dengan kaum Tsamud. Kisah ini penting untuk dipelajari, agar kita dapat mengambil pelajaran darinya.

Nabi Shaleh disebut sebanyak 9 kali dalam Al-Qur’an, Nasab beliau tersambung kepada Nabi Nuh, yaitu Shaleh bin Ubaid bin ‘Ashif bin Masih bin ‘Abid bin Hazir bin Samud bin Amir bin Irim bin Syam bin Nuh ‘alaihis salam.

Nabi Shaleh merupakan orang pertama di muka bumi yang diberi nama Shaleh. Kaum Nabi Shaleh disebut Tsamud karena berada di padang pasir yang kondisinya kekurangan air. Dalam literatur sejarah disampaikan bahwa, tempat tinggal kaum Tsamud berada di Domatha dan Hegra terletak sekitar 470 kilometer dari Kota Madinah.

Ketika Nabi Shaleh diutus, kaumnya saat itu menjadikan berhala sebagai sesembahannya. Ketika perang Tabuk, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati daerah kaum Tsamud. Rasul melarang sahabat minum dari sumur karena di situ tempat penyiksaan kaum tsamud. Kaum Tsamud ini menempati tempat antara Hijaz dan Syam.

Tempat tinggalnya dikenal dengan Madain Shaleh. Mereka diberikan nikmat oleh Allah tanah yang melimpah, kebun, buah-buahan. Selain itu terampil juga memahat gunung dan dijadikan rumah-rumah. Namun, disifati banyak membuat kerusakan dan berlebih-lebihan.

Nabi Shaleh mengajak kaumnya untuk meninggalkan berhala, akan tetapi kaumnya meminta didatangkan mukjizat untuk membuktikan kebenaran Nabi Shaleh bahwa ia sebagai seorang Rasul. Muncullah seekor unta betina bunting dari batu yang tidak memiliki bapak dan ibu.

Unta ini merupakan mukjizat Nabi Shaleh. Hal ini malah semakin kaum Shaleh kufur dan menentangnya. Nabi Shaleh menyuruh agar kaumnya memanfaatkan sumur secara bergantian untuk unta tersebut dan kaumnya.

Pada hari kedua gantian, untanya tidak minum, tapi kaumnya minum. Unta itu mengeluarkan susu memenuhi kebutuhan mereka, pada akhirnya mereka pun menyembelih unta tersebut dan memakan dagingnya dan ternyata dagingnya tidak enak.

Lalu Nabi Shaleh mengatakan Allah akan menurunkan azab. Lalu muncullah suara keras dari langit dan guncangan dari bawah. Adapun orang yang beriman kepada Nabi Shaleh hanya 120 orang.

Sedangkan yang terbanyak adalah umatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Nabi Shaleh sudah mengingatkan umatnya agar tidak menyakiti unta itu. Tetapi 9 di antara kaumnya menyembelih unta dan membuat kerusakan.

Di antara penyebab mengapa kaum Nabi shaleh dihancurkan ialah melakukan kerusakan di antara manusia, berlebih-lebihan dan lalai, angkuh dan sombong, kufur kepada Allah Ta’ala, menghina Nabinya, membunuh mukjizat yang didatangkan berupa Unta.

Dalam sebuah di Riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalm wafat di Yaman dalam usia 280 tahun. (Arga)