Kisah Haji Wada Tanda Perpisahan Rasullulah
DAARUTTAUHIID.ORG | Haji wada adalah salah satu istilah haji dalam Islam. Haji wada juga merupakan haji yang pertama dan terakhir kali ditunaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam.
Baginda Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wassalam menyampaikan dakwah Islam kepada umat manusia sekaligus dengan praktiknya, termasuk ibadah haji. Haji wada dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi bertepatan dengan bulan Dzulqa’dah tahun 10 hijriah.
Peristiwa haji wada menjadi pertanda bahwa usia Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam tidak akan lama lagi. Kala itu Sebagian dari umat muslim telah merasakan akan adanya perpisahan yang mengharukan. Sehingga banyak dari mereka menangis ketika mendengarkan khutbah dari Rasulullah.
Peristiwa haji wada bermula Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam menunaikan ibadah haji bersama istri-istrinya pada 25 Zulka’dah, akhir tahun 10 Hijriyah. Rasulullah berangkat setelah menjalankan sholat dzuhur dan diikuti oleh 90 ribu hingga 114 ribu jamaah. Mereka bersama-sama menuju Tanah Suci dengan kegembiraan.
Kemudidian Nabi Muhammad dan kaum muslimin bermalam selama satu hari. Esok harinya mengenakan pakaian ihram, yang diikuti oleh kaum muslim lainnya. Selama 8 hari perjalanan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dan para pengikutnya tiba di Mekah.
Kemudian Rasullulah melaksanakan thawaf, kemudian sa’i antara Shafa dan Marwa. Lalu pada 8 Zulhijjah, berangkat menuju Mina dan bermalam di sana. Usai matahari terbit keesokan harinya, Rasullulah beserta rombongan menuju Padang Arafah. Di sanalah Rasulullah Shallallahi ‘alaihi wassalam menyampaikan khutbahnya.
Seusai khutbah, Nabi kemudian mencukur rambutnya dan berangkat menuju Mekah untuk melaksanakan tawaf ifadah dan juga sholat dzuhur. Saat itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam juga meminum air zam-zam, dan kemudian kembali dan bermalam di Mina.
Pada 11 Dhulhijah Rasullullah melontar jumrah di jamarat. Pada kesempatan tersebut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam kembali menyampaikan khutbahnya. Setelah dari Mina, kemudian melaksanakan thawaf wada’ di Baitullah dan melanjutkan perjalanan ke Madinah. 3 bulan setelah pelaksanaan haji wada, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi tutup usia.
Berapa jumlah orang yang ikut bersama Nabi saat haji wada terdapat beberapa pendapat. Pendapat pertama menyembutkan 100 ribu orang. Ada juga yang menyampaikan sebanyak 114 ribu orang. Perbedaan jumlah semacam ini wajar dalam catatan sejarah. Yang pasti, kaum Muslim dari seluruh penjuru Jazirah Arab membludak mendatangi Tanah Suci Mekah untuk haji bersama Rasulullah.
Jumlah tersebut adalah pencapaian dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam selama 23 tahun. Beliau berhasil membuat masyarakat secara sukarela memeluk agama Islam.