Kiprah Daarut Tauhiid Peduli dari Masa ke Masa
Nama Daarut Tauhiid (DT) Peduli tentu sangat familiar bagi para santri maupun jamaah DT. DT Peduli adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) dan merupakan lembaga nirlaba yang bergerak di bidang penghimpunan (fundraising) dan pendayagunaan dana Zakat, Infak, Sedekah. dan Wakaf (ZISWAF).
Pada mulanya DT Peduli bernama Dompet Peduli Ummat (DPU) DT yang didirikan pada 16 Juni 1999 oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) sebagai bagian dari Yayasan DT. Pada Juni 2000, DPU DT mulai menjalankan aktivitasnya secara efektif berbasiskan database. Setiap donatur memiliki nomor dan kartu anggota, sehingga komitmen donatur dapat terukur.
Bertransformasi menjadi DT Peduli
Pada November 2017, Dompet Peduli Umat (DPU) DT bertransformasi menjadi Daarut Tauhiid Peduli yang tertuang dalam SK Pengurus Yayasan Daarut Tauhiid No. 236/SK/C/YYSDT/XII/2017. Perubahan nama tersebut diharapkan agar DPU DT bisa bertransformasi menjadi lembaga filantropi internasional yang lebih mudah dikenal.
Ada pun untuk moto DT Peduli yakni “Semakin Peduli dan Melayani”, sedangkan untuk visinya menjadi model Lembaga Amil Zakat Nasional yang amanah, profesional, akuntabel, dan terkemuka dengan daerah operasi merata.
Program DT Peduli
DT Peduli memiliki program yang dikenal dengan empat pilar yakni Pilar Ekonomi, Pilar Pendidikan, Pilar Sosial Kemanusiaan, dan Pilar Dakwah. Pilar Ekonomi merupakan program yang mengantarkan “penerima manfaat” menuju “kemandirian”. Program yang digulirkan antara lain: Pertama, Misykat (Microfinance Sayriah Berbasis Masyarakat) merupakan program pemberdayaan ekonomi produktif yang dikelola secara sistematis, intensif, dan berkesinambungan. Kedua, Desa Ternak Mandiri (DTM) merupakan program penggemukkan hewan ternak yang sasarannya adalah memberdayakan peternak kecil di pedesaan.
Ketiga, Usaha Tani Mandiri (UTAMA) merupakan program pemberdayaan ekonomi produktif berbasis pertanian sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan masyarakat khususnya di pedesaan, yakni dengan memperkuat potensi yang ada dan kearifan lokal. Keempat, Balai Kreatif yakni salah satu program yang memfasilitasi mustahik untuk hidup mandiri secara ekonomi.
Kelima, Diffable Creative Centre (DCC) yakni pemberdayaan kaum difabel melalui pemberian fasilitas berupa alat pendukung aktivitas mereka seperti kursi roda, tongkat ketiak, dan alat bantu dengar. Keenam, Gerobak Barokah merupakan program pengadaan sarana untuk kemandirian dhuafa dalam rangka meningkatkan mobilitas dan produktivitas usahanya.
Ada pun program Pilar Pendidikan antara lain: Pertama, Beasiswa Prestatif merupakan program pemberian beasiswa kepada para pelajar dhuafa berprestasi dari tingkat TK hingga SMA. Kedua, Adzkia Islamic School yakni program beasiswa tingkat SMA yang memberikan pembinaan dan pengembangan potensi pendidikan anak dhuafa, yakni melalui metode pendidikan mental dan akhlak berbasis karakter BAKU (Baik dan Kuat).
Ketiga, Bangun Sekolah merupakan program bangun sekolah di daerah terpencil yang ada di pelosok negeri. Keempat, Bea Mahasiswa yakni program memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi. Kelima, Baitu Quran yakni program pencetak penghafal al-Quran, para penerima program ini berusia 12-17 tahun.
Sedangkan untuk Pilar Sosial Kemanusiaan, terdiri dari layanan Sosial Kemasyarakatan, layanan Rescue dan Recovery, Peduli Kemanusiaan Dunia Islam. Sedangkan untuk Pilar Dakwah, program yang dijalankan antara lain Majelis Taklim Manajemen Qalbu (MMTQ), Tebar Iqra dan al-Quran, Pengajian Lepas Kerja, Ramadhan Peduli Negeri dan Qurban Peduli Negeri. (Ana)