Kiat Menjadi Pribadi Berprestasi
Saudaraku, mari kita belajar mengambil hikmah dari ilmu memanah. Para pemanah senantiasa berpikir untuk dapat selalu berprestasi. Bagaimana dia bisa bersungguh-sungguh melakukan yang terbaik. Oleh karena itulah kita harus bisa bersungguh-sungguh melakukan apa pun dengan sebaik-baiknya.
Seorang pemanah memiliki kiat-kiat untuk dapat meraih prestasi, dan kiat tersebut dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kiat-kiat itu:
- Memiliki target.
Dalam hidup ini kita harus bisa memiliki target agar bisa menjadi lebih baik. Keinginan menjadi lebih baik tidak tercapai bukan karena kita tidak bisa, tetapi karena tidak memiliki target. Contohnya ketika kita ingin menghafal al-Quran, apakah dengan berkeinginan saja kita langsung bisa menghafal Quran? Tentu diperlukan adanya ikhtiar kuat dan memiliki target yang kuat pula. - Berusaha untuk bisa fokus.
Kita harus berusaha selalu fokus dalam hidup, terutama saat beribadah. Jika kita ingin memiliki kemampuan, maka kita harus evaluasi hidup, apakah kita sudah benar-benar fokus dalam melakukan kebaikan? - Disiplin.
Orang berprestasi bukan karena dia ‘jagoan’, tetapi karena dia disiplin dalam berlatih suatu hal. Oleh karena itu, ketika kita melihat orang pandai dalam suatu hal, yang perlu kita ketahui adalah seberapa kuat dia berlatih. Maka dari itu sangat penting kita dapat berlatih suatu hal dengan disiplin yang kuat.
Target, fokus, dan disiplin adalah syarat utama seseorang dalam meraih sebuah prestasi. Fokus terbaik adalah saat kita berkeinginan menjadi ahli takwa. Kemudian kita menentukan bagaimana cara menjadi ahli takwa. Cara menjadi ahli takwa adalah yakin kepada Allah, totalitas dalam mematuhi perintah-Nya, dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Serta bertawakal hanya kepada-Nya.
Saudaraku, hal terpenting dari ikhtiar adalah bagaimana membersihkan hati dan ikhtiar agar dapat diterima sebagai amal. Pertanyaannya, berapa kali kita bisa fokus membersihkan hati? Kita sering fokus memperbaiki penampilan, tapi sudah seringkah kita bisa fokus dalam membersihkan hati?
(Kajian MQ Pagi; Jumat, 25 September 2020)