Kiat Bisnis menjadi Berkah
Saudaraku, saat ini kita diuji oleh wabah Covid-19 yang mengguncang dunia. Membuat banyak pemutusan kerja bagi mereka yang sehari-harinya adalah karyawan. Boleh jadi saat ini berbisnis merupakan tujuan yang tepat untuk memiliki penghasilan, serta ladang amal saleh baru untuk kita karena dapat membuka lapangan kerja.
Tapi, bisnis itu penting bukan karena uang yang didapatkan. Berbisnis atau membuat usaha juga bisa jadi cara kita untuk menguatkan iman. Jangan sampai uang semakin bertambah, tapi iman menjadi berkurang karena menuhankan bisnis. Itu tidak boleh.
Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
Artinya: “Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (QS. adz-Dzariyat [51]: 58).
Saudaraku, rezeki berupa laba berupa uang adalah Allah yang memberikan. Bisa saja hari ini kita untung, besok tidak untung. Yang perlu diingat, semua rezeki itu kita peroleh karena dibagikan oleh Allah kepada siapa yang Ia kehendaki. Bisa saja Allah tahan rezeki itu. Tugas kita hanya menjemput rezeki dan menyempurnakan ikhtiar. Laba atau untung bukanlah fokus utama kita.
Penting diingat bahwa keberkahan yang dicari. Jangan sampai takut tidak memperoleh rezeki. Bukankah selama ini rezeki kita selalu dicukupi oleh-Nya? Tekadkan dalam diri bahwa bisnis merupakan amal saleh, tak semata-mata mencari untung.
Ada empat kiat yang harus diingat ketika berbisnis. Semoga dengan memahami ini, kita diharapkan tidak risau dengan rezeki.
Pertama, jangan takut tidak punya rezeki tapi takutlah tidak berkah. Kedua, jangan takut tidak punya rezeki tapi takutlah tidak bersyukur. Ketiga, jangan takut tidak punya rezeki tapi takutlah tidak memiliki rasa sabar. Keempat, jangan takut tidak punya rezeki tapi takutlah tidak memiliki keridaan Allah dalam menjemput rezeki.
Saudaraku, inilah empat kiat yang harus dipahami dalam berbisnis agar menjadi amal saleh. Berbisnis dengan cara yang diridai Allah sehingga mendatangkan keberkahan. Semoga kita dilindungi dari rezeki tidak halal. (KH. Abdullah Gymnastiar)