Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan
Tidak terasa beberapa hari lagi kita akan ditinggalkan oleh bulan Ramadhan di tahun ini. Rasul dan para sahabat pada masa itu selalu merasa bersedih ketika Ramadhan hendak selesai, karena keistimewaan yang ada di bulan Ramadhan akan segera berakhir. Karena perasaan sedih akan ditinggalkan oleh bulan Ramadhan maka Rasul dan para sahabat memaksimalkan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan untuk semakin dekat dengan Allah.
Pahala dan kebaikan yang khusus di bulan Ramadhan bisa mereka dapatkan lebih banyak di sepuluh hari terakhir dengan cara memperbanyak beribadah dan meningkatkan kualitas ibadahnya.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلمإِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).
Terlebih lagi dalam sepuluh hari terakhir terdapat malam lailatul qadar yang keutamaannya lebih baik dari seribu bulan, meskipun tidak tahu pastinya di tanggal berapa karena terdapat perbedaan pendapat, tetapi beberapa ulama ada yang menyampaikan malam lailatul qadar ada di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Memperbanyak Doa
Berikut adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah Sallahu’alaihi wasallam;
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Dari Aisyah ia berkata, “Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?’ Rasulullah bersabda, ‘Ucapkanlah: Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi no. 3515, Ibnu Majah no. 3850).
I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dan mengisinya dengan ibadah-ibadah seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an dan lainnya, sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. I’tikaf merupakan ibadah sunnah yang dilakukan oleh Rasulullah khususnya di bulan Ramadhan. Dengan beri’tikaf maka seseorang akan lebih bisa fokus dalam beribadah dibandingkan jika berada di rumah. Bahkan Rasul pun meninggalkan istri-istri beliau dan lebih banyak menghabiskan waktu di masjid untuk memperbanyak ibadah.
Memperbanyak Shalat Malam
Rasulullah Sallahu’alaihi wasallam bersabda: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Shalat malam adalah salah satu upaya seorang hamba untuk menghidupkan malam khususnya di bulan Ramadhan. Bahkan shalat malam memiliki keutamaan sendiri salah satunya dikabulkannya doa, apalagi jika dilakukan di malam bulan Ramadhan maka akan memiliki keutamaan yang sangat besar bagi pelaksananya.
Dengan kita memperbanyak dan memperkuat ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan makan in sya Allah kita akan mendapatkan kebaikan yang semakin melimpah karena di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu malam lailatul qadar. Karena seseungguhnya Allah melihat amalan hamba-Nya adalah di waktu-waktu akhir. (Wahid)