Ketua MUI Angkat Bicara Soal Pernyataan Tentang “Wanita Berhijab ‘Manusia Gurun”
[daaruttauhiid.org] – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis juga menanggapi pernyataan rasis Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko, yang menyebut perempuan berhijab sebagai “manusia gurun”. Cholil berpendapat bahwa perguruan tinggi harus bersih dari rasis.
Ahad (1/5/2022), Cholil mengunggah melalui Twitter bahwa pernyataan yang mengandung SARA tidak pantas datang dari seorang profesor. Selain itu, Budi dikenal sebagai salah satu selektor Lembaga Pendanaan Pendidikan Berdana Rakyat (LPDP).
“Orang seperti ini harus ditindak dan diberi pelajaran,” kata Cholil Sabtu (30/4) melalui Twitter @cholilnafis.
Sebelumnya, Budi Santosa Purwokartiko, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), mengunggah pesan rasis di akun Facebook-nya. Pesan tersebut berisi komentarnya saat mewawancarai calon penerima beasiswa LPDP.
Budi menggunakan istilah “hijab orang gurun” dalam tulisannya. Postingan tersebut juga menuai kritik karena dianggap sebagai bentuk rasisme.
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sendiri menyatakan siap mengevaluasi posisi Profesor Budi Santoso Purwokartiko sebagai Selektor Beasiswa LPDP bagi mahasiswa yang mengajukan beasiswa melalui program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud bidang pendidikan dan budaya.
Ketua LPDP Andin Hadiyanto mengatakan, langkah penilaian itu dilakukan sebagai tanggapan atas kerja Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang menuai kontroversi di masyarakat. Pasalnya, tulisannya itu mencakup ras, agama, ras, dan suku (SARA).
“LPDP berkoordinasi dengan Kemendikbudristek akan terus menilai dan memantau kinerja tugas pewawancara untuk memastikan seleksi beasiswa dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Andin, Ahad (1/5/2022). (Wahid)
Red: WIN
______________________
Ref: Hidayatullah