Ketika yang Mudah Dipersulit
Apakah Islam itu agama yang mudah atau sulit? Pertanyaan ini selalu hadir ketika kita berdiskusi tentang agama. Bahkan banyak di antara kita yang meragukan kemudahan Islam meski banyak hadis dan ayat Quran yang menyatakan kemudahannya.
إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا ، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ
Artinya: “Sesungguhnya agama itu mudah. Dan selamanya agama tidak akan memberatkan seseorang melainkan memudahkannya. Karena itu, luruskanlah, dekatilah, dan berilah kabar gembira! Minta tolonglah kalian di waktu pagi-pagi sekali, siang hari di kala waktu istirahat dan di awal malam.” (HR. al-Bukhari [39] dan Muslim [2816]).
Jika kita kembali membaca sejarah para nabi, betapa mudahnya mengikuti perintah Allah Ta’alla. Hanya melakukan apa yang diperintahkan, dan menjauhi segala larangannya. Hal yang sangat mudah ini pun, banyak di antara kita yang tidak bersungguh-sungguh dan terkesan abai melakukannnya.
Meluasnya dakwah Nabi Muhammad dalam menyebarkan keindahan Islam, salah satu faktor karena adanya kemudahan. Meski di Mekah ketika itu ada penolakan, namun siapa menyangka para penduduk Yatsrib (sekarang dikenal Madinah) menyambut dengan tangan terbuka dakwah Nabi, bahkan berbaiat serta menyatakan diri masuk Islam.
Lantas, apakah penduduk Mekah itu tidak menerima kebenaran yang disampaikan Rasulullah? Atau tidak adanya kemudahan dalam menjalankan perintah agama? Padahal Rasulullah diberi gelar al-Amin oleh para penduduk Mekah, jauh sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Pada saat remaja pun sudah banyak yang mempercayainya. Banyak di antaranya yang menitipkan barang atau sesuatu kepada Rasulullah saat mereka bepergian. Seharusnya dakwah Nabi mudah masuk karena gelar tersebut.
Cerita dakwah Nabi di Mekah ini kiranya bisa kita petik pelajarannya. Yakni banyak di antara penduduk Mekah tidak masuk Islam karena tidak ingin tahu kemudahan dan keindahan Islam. Pun dengan saat ini, jika banyak yang menganggap ajaran Islam itu susah sehingga mengabaikannya, itu karena tidak ada rasa cinta terhadap Islam meski telah jelas kemudahan dalam ajarannya.
Tidak Ingin Kebenaran
Jawaban ini mungkin salah satu yang bisa mewakili, ketika ada yang tidak menerima kebenaran. Keinginan nafsu pada diri sehingga bertentangan dengan ajaran agama, membuat kemudahan menjadi sulit. Padahal Allah Ta’alla berfirman:
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
Artinya: “Allah menghendaki kalian kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan.” (QS. al-Baqarah [2]: 185).
Padahal Islam hadir dengan kemudahan dan tidak mempersulit dalam menjalankan perintah-Nya. Individu itu sendiri yang membuat kemudahan tidak dikehendaki. Padahal, semua orang mencintai kemudahan. Semoga ini menjadi bahan renungan dalam diri. Karena kemudahan Islam, menjadikan hati ini menerima dengan tangan terbuka jika mengetahuinya. (Eko)
ket: ilustrasi foto diambil saat sebelum pandemi