Keterbatasan Tak Surutkan Semangat Yesi, Difabel Asal Garut untuk Berkarya
Berawal dari ketidaksengajaan Yesi mengunggah foto hasil olahan bahan baku di dapur, tak disangka banyak yang menyukai hasil olahannya. Dari ketidaksengajaan itu, akhirnya Yesi mencoba peruntungannya dengan membuat Kue Kenging Abdi (KUKEBI). Olahannya pun beragam, dari mulai telor gabus keju, bawang goreng, hingga makaroni.
Kursi roda menjadi media penunjang Yesi untuk melakukan setiap aktivitasnya. Hal ini tak menyurutkan semangatnya untuk terus berkarya mengikuti setiap kegiatan hingga ke tingkat nasional.
“Saya berharap ini semua bisa menjadi motivasi bagi sahabat difabel lainnya di Garut, bahwa kelebihan yang Allah berikan ini tidak menjadi alasan untuk tidak berkarya. Alhamdulillah, saat ini DT Peduli Garut bisa memfasilitasi kami,” ungkap Yesi pada Rabu (17/3).
Saat ini, Yesi diamanahi sebagai koordinator Program Indonesia Peduli Difabel (IPD) binaan DT Peduli Garut. Ada pun salah satu kegiatannya adalah Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebagi wadah penyaluran bakat dan potensi difabel.
“Dengan adanya KUBE binaan DT Peduli ini semoga dapat menjadi wadah bagi sahabat difabel untuk bisa menyalurkan bakat dan potensinya sehingga betul-betul bisa menjadi tangguh dan mandiri,” ujar Kabag Program DT Peduli Garut Lilis Helawati.
Lilis menambahkan, saat ini KUBE sudah memiliki rumah produksi sebagai pusat kegiatan, pendampingan, dan sebagainya.
“Alhamdulillah juga saat ini kita sudah memiliki rumah produksi untuk melaksanakan kegiatan secara terpusat, baik pendampingan rutin setiap Rabu, pelatihan tata boga, digital marketing, dan produksi produk-produk usaha bersama sekaligus tempat tinggal,” tambah Lilis. (Baim/Astri)