Kepala SMP DTBS Batam Ungkap Semangat Belajar Santri
Deden Muhidin, Kepala SMP Daarut Tauhiid Boarding School (DTBS) Batam, menyampaikan, awalnya sekolah ini tidak akan boarding (asrama), tapi full day saja, dan dinamai SMP IT (Islam Terpadu) DT. Alasannya karena sarana pendidikan yang ada belum memadai untuk menampung santri tinggal di asrama, seperti di SMP DTBS Bandung dan Serua.
Walau demikian, para orangtua santri angkatan pertama ini ingin sekali putra putrinya dapat tinggal di asrama. Maka, pihak sekolah melakukan audiensi pada Ketua Yayasan DT, Gatot Kunta Kumara, terkait permohonan para orangtua santri, dan audiensi itu dikabulkan.
Dari 12 santri, sebanyak 10 santri sekolah plus boarding, sedangkan yang dua orang lagi pulang pergi ke rumah, diantar jemput oleh orangtuanya. “Ada dua orang yang full day, rumahnya ke arah Barelang. Jadi tiap pagi dan sore diantar jemput sama orangtuanya. Kalau anak-anak ikhwan, asramanya di asrama Baitul Quran, dan yang akhwat tinggalnya di Asrama BQ akhwat,” kata Deden pada Sabtu (5/10).
Ia juga mengungkapkan, awal-awal berdiri, SMP DTBS Batam yang terletak di Jalan Trans Barelang, KM 3 –Tembesi, Batam, hanya mengoptimalkan guru-guru yang berasal dari SMP DTBS Bandung, termasuk dirinya. Namun seiring berjalannya waktu, Deden pun melakukan recruitment guru tambahan asal Batam, untuk melengkapi tenaga pendidik asal Bandung.
SMP DTBS Batam memang belum lengkap dari segi fasilitas, tapi kata Deden, hal itu tidak menyurutkan semangat para guru untuk berdakwah mendidik santri, begitu pun santri, mereka selalu bersemangat menerima ilmu dari para guru.
“Ini menjadi sangat perlu ditafakuri, tanpa fasilitas yang wah, itu tidak menjadi hal yang menyurutkan dakwah kepada anak-anak. Culture shock memang sangat terasa. Contoh, asramanya sederhana. Jadi saya merasa terharu. Hal ini menambah semangat para guru untuk berjuang. Anak-anak juga baik. Mereka sangat haus ilmu. Saat kami membawakan buku, mengajak mereka melihat peta, mereka sangat antusias. Adab mereka juga baik, sangat mudah dikondisikan,” jelasnya. (Cristi Az-Zahra)