Kemenag Dukung Pengelola Usaha Haji dan Umroh Indonesia Menjadi Kesatuan yang Kuat
DAARUTTAUHIID.ORG | LOMBOK – Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) AMPHURI 2023 berlangsung di Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Pada (4-5/8/2023).
Mukernas tahun ini mengusung tema “Peluang dan Tantangan”.
Pada acara pembukaan, terlihat Wakil Gubernur NTB, Siti Rohmi Djalilah, Ketua Umum AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia), Firman M. Nur dan jajaran DPP serta anggota yang berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia.
Hadir juga Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin, para mitra kerja AMPHURI dan perwakilan asosiasi penyelenggara haji dan umrah se-Indonesia.
Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Menteri Agama dalam pembukaan Mukernas tersebut mengatakan, Kementerian Agama dorong asosiasi penyelenggara haji dan umrah untuk segera membentuk dan mewujudkan Tim Umrah Indonesia dan Tim Haji Indonesia.
“Pembentukan tim ini didasari oleh semangat bahwa pemerintah dan seluruh pelaku usaha umrah dan haji di Indonesia harus mampu menjadi satu tim yang kuat. Untuk memperkuat bargaining power saat berurusan ke luar negeri, terutama ke Arab Saudi,” ungkapnya.
Wamenag berharap perlu mendirikan persekutuan negara-negara pengirim jemaah haji dan jamaah umrah ke Saudi yang nantinya bisa memiliki kekuatan dalam ikut menentukan kebijakan manajamen haji dan umrah setiap tahun di Arab Saudi.
“Sekali lagi saya tekankan sudah saatnya kita perlu membangun Tim Haji Indonesia dan Umrah Indonesia yang kuat. Semoga Mukernas ini dapat menghasilkan rekomendasi, solusi dan roandmap haji 30 sampai 50 tahun ke depan,” lanjut Saiful.
Pemerintah Saudi Arabia kembangkan konteks penyelenggaraan haji dan umroh terkait Saudi Vision 2030.
Dalam visi tersebut, pemerintah Saudi bertekad membuka pelayanan Haji dan Umroh dengan pendekatan memudahkan, meluaskan dan mendorong kesempatan para jamaah di seluruh dunia untuk tunaikan ibadah haji dan umroh.
“Merespon visi tersebut, kita dapat melihatnya sebagai kesempatan positif, peluang strategis dan tantangan untuk mengelola penyelenggaraan haji dan umroh dengan optimal,” ujar Saiful.
“Inilah peluang kita untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita mampu mengembangkan ekosistem haji dan umrah dengan profesional, terukur, aman dan menenangkan umat,” lanjutnya.
Saiful juga mengatakan kesempatan baik ini dapat menjadi sarana untuk menunjukkan kemampuan mengelola amanah dengan baik dan men-display profesionalitas penyelenggaraan haji dan umrah Indonesia sebagai entitas terdepan.
Hal ini membutuhkan keikhlasan untuk menekan ego sektoral dan kepentingan sesaat demi bangun kebersamaan dan sinergitas.
“Saya menginginkan kita semua dapat bergerak bersama dengan semangat untuk berkembang bersama, bukan saling menjatuhkan dan mengambil manfaat dari kesulitan pihak lain,” harap Saiful.
Saiful juga menekankan pentingnya keterbukaan semua pihak penyelenggara Haji Khusus dan Umrah agar membuka diri untuk membangun dan menjalankan konsolidasi, sinergi dan kolaborasi dalam menghadapi beragam tantangan, dinamika dan perkembangan yang sangat cepat.
“Mukernas ini menjadi momen penting bagi anggota AMPHURI. Pasalnya tidak hanya untuk saling bersilaturahmi sesama anggota, tapi ada hal-hal penting yang musti diperbincangkan, didiskusikan, terlebih dengan semakin terdigitalisasinya penyelenggaraan haji dan umrah,” tutur Firman M. Nur, Ketum AMPHURI. (Noviana)
Redaktur: Wahid Ikhwan
(Sumber: kemenag.go.id)