Kapankah Aktivitas di DT Kembali Normal?
Sebagai lembaga dakwah dan pendidikan, Daarut Tauhiid (DT) adalah destinasi wisata religi yang selalu dikunjungi jamaah dari berbagai tempat. Keingintahuan jamaah membuat DT termasuk daftar kunjungan wajib ketika berlibur ke Bandung. Selain itu, karakter BAKU sebagai pendidikan khas DT serta pengelolaan kawasan wakaf terpadu yang berwawasan lingkungan menjadi daya tarik tersendiri.
Namun di kala pandemi, semua kegiatan dan aktivitas di DT dilakukan online bagi para santri karya maupun santri mukim, termasuk juga para jamaah/pengunjung DT. Sepinya kegiatan di DT menimbulkan kerinduan. Kalimat, “Kapan DT mulai beraktivitas normal?” seringkali terdengar atau dituliskan di berbagai media sosial oleh jamaah atau masyarakat luas.
Kerinduan akan kajian secara tatap muka dan aktivitas seperti sedia kala, memang sangat diinginkan kembali hadir. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri, namun menaati aturan pemerintah untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan selama pandemi harus dilakukan.
Apalagi ketika memasuki awal dan pertengahan Januari 2021, pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sudah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk wilayah Jawa dan Bali. Aturan ini berlaku sampai 25 Januari 2021.
Sikap DT
Menaati aturan pemerintah dan melaksanakan protokol kesehatan di lingkungan DT adalah cara terbaik yang dilakukan saat pandemi masih merajalela. Baik saat tahun 2020 sampai memasuki tahun 2021 ini, memutus mata rantai penyebaran selalu dilakukan dan sebagai fokus utama DT.
Berlakunya bekerja dan belajar di rumah bagi para santri adalah upaya agar penyebaran tidak meluas. Aktivitas bekerja di kantor lebih sedikit dari biasanya. Pun kegiatan ibadah di masjid DT diperlakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan pada awal tahun 2021, Masjid DT ditutup sementara waktu.
Beragam komentar pun disampaikan para jamaah. Misalnya, “Mengapa masjid harus ditutup?” “Menghalangi ibadah seseorang itu tidak boleh.” Namun sikap tegas DT ini merupakan upaya menolak mudharat ketika pandemi agar penyebaran virus tidak sampai meluas dari kegiatan ibadah. Bukan menghalangi ibadah, namun kondisi pandemi yang mengharuskan seperti itu.
Kita sama-sama berdoa agar pandemi cepat berlalu. Kita pun diberikan kesehatan dan bisa melakukan amal saleh setiap saat. Baik itu di kala sulit maupun senang, dan aktivitas di DT dapat kembali seperti sedia kala. Aamin. (Eko)