Jujur Sumber Ketenangan
Kejujuran merupakan sebuah sifat yang mesti ditanamkan dalam diri kita, salah satunya adalah jujur pada diri sendiri. Jujur pada diri sendiri adalah menghilangkan segala bentuk penolakan yang membuat kita jauh pada kebenaran mengenai diri kita.
Kita harus jujur kepada diri kita sendiri, tidak perlu ada sandiwara dan pura-pura. Ketika ingin hijrah Allah tahu untuk siapa kita hijrah. Apakah kita hijrah hanya karena ingin kelihatan baik, ingin dikagumi, ingin dipuji, dan ingin diakui oleh orang. Kalau hijrah kita orientasinya masih pada hal tersebut, artinya kita belum jujur dalam berhijrah.
Kenapa kita harus jujur dengan diri kita sendiri? Karena Allah maha tahu tentang diri kita, tanpa satu hal apapun yang bisa kita sembunyikan dari Allah. Kalau kita bersikap jujur dan berbuat baik untuk orang lain maka tidak akan berdampak pada apapun, namun jika kita berbuat baik dan jujur karena Allah Ta’ala, maka Allah akan menyukai hambanya dan pasti akan menolongnya.
Oleh karenanya penting bagi kita untuk selalu jujur kepada diri kita, dengan memunculkan atau menghadirkan sebuah pertanyaan untuk apa semua yang kita lakukan ini? Agar amalan dan perbuatan kita tidak sia-sia, atau tertipu dengan perkataan dan pujian orang lain, yang pada dasarnya tidak akan berdampak apa-apa dengan diri kita.
Jujur pada diri sendiri dapat diartikan juga sebagai tindakan penerimaan atas segala sesuatu yang ada pada diri kita. Penerimaan akan kekurangan maupun hal-hal yang benar apa adanya pada diri kita. Jika kita berbohong akan menimbulkan perasaan takut dan gelisah. Takut jika suatu waktu kebohongan diketahui dan gelisah sampai kapan akan menyimpan kebohongan tersebut. Pun sebaliknya, ketika kita jujur, maka akan terhindar dari rasa takut dan khawatir.
Untuk melakukan perubahan, kita bisa memulai dengan langkah yang kecil terlebih dahulu, yaitu dari diri sendiri. Memang, berubah menjadi lebih baik itu butuh waktu. Menjadi orang jujur itu butuh tenaga. Kita harus bisa mengalahkan diri kita sendiri dalam hal ini.
Kebohongan akan menimbulkan perasaan takut dan gelisah. Takut jika suatu waktu kebohongan diketahui dan gelisah sampai kapan akan menyimpan kebohongan tersebut. Pun sebaliknya, ketika kamu dapat jujur, maka kamu akan terhindar dari rasa takut dan khawatir.
Wallahu a’lam bishowab.
(KH. Abdullah Gymnastiar)
_______________________