Jangan Melalaikan Bulan Syaban
DAARUTTAUHIID.ORG | Tanpa disadari bahwa begitu banyak orang melalaikan bulan Syaban. Dilalaikan karena menganggap bahwa bulan Rajab itu lebih utama daripada bulan Syaban karena Rajab merupakan bulan haram.
Bulan Syaban sering dilupakan karena setelahnya ada bulan Ramadhan yang telah menanti dan menjadi utama bagi umat Islam untuk menunaikannya.
Padahal ada keutamaan besar bagi orang-orang yang memakmurkan waktu-waktu bukan hanya bulan Rajab, tetapi juga bulan Syaban. Oleh karena itu, para sahabat dan kaum muslimin terdahulu memakmurkan kedua bulan tersebut seperti menghidupkan waktu antara shalat Maghrib dan Isya dengan melakukan shalat.
Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi Rahimahullah pernah menyampaikan bahwa, “Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam, Syaban adalah bulan menyirami tanaman, dan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman tersebut.”
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sendiri menjadikan Syaban sebagai bulan favorit untuk menghidupkan puasa sunah. Hal ini disampaikan dalam sebuah hadits sebagai berikut:
Dari Aisyah Ummul-Mukminin berkata bahwa, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi di bulan Sya’ban.” (HR Al-Bukhari).
Kehadiran bulan Syaban bukan untuk dibandingkan dengan bulan Rajab atau Ramadhan, akan tetapi ketiga bulan tersebut haruslah dijadikan sebagai waktu-waktu yang berharga dalam mengumpulkan amal kebaikan yang lebih banyak.
Oleh karenanya, perlu bagi kita untuk meneladani bagaimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam mengisi bulan Rajab, Syaban, dan Ramadhan. Tanpa melalaikan salah satu dari bulan yang Allah berkahi tersebut.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengisi bulan tersebut dengan banyak berdoa, mengucap istigfar, membaca Al-Quran, berpuasa sunah, bersedekah, dan amalan-amalan sunah lainnya.
Dalam beberapa ayat maupun hadits, Allah Taala telah menyebutkan keutamaan dari masing-masing dari ketiga tersebut. Sehingga menjadi landasan bagi umat Islam dalam beramal.Dengan memahami penjelasan kedudukan bulan Syaban, semoga kita tidak termasuk orang-orang yang melalaikan kehadiran bulan Syaban sebagai nikmat yang diberikan Allah Taala kepada kita. Allahu a’alam bishowab. (Arga)