Ganjaran Bagi yang Menahan Marah

Satu hal yang harus kita perhatikan kalau ingin menjadi ahli surga adalah, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepada seorang sahabatnya,

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

“Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.” (HR. ath-Thabrani).

Kenapa ini menjadi sangat penting, sehingga bisa membuat seseorang masuk ke dalam surga? Karena amarah itu kecenderungan dzolim, orang yang diperbudak amarah itu kecenderungan dzolim, kata-katanya dzolim, sikapnya dzolim, keputusannya dzolim, semakin seseorang tidak bisa mengendalikan amarah, semakin dekat dengan perbuatan dzolim. Jadi orang yang bertaqwa itu adalah orang bersikap adil,  orang hanya akan bisa bersikap adil apabila bisa mengendalikan amarah.

Sebetulnya semakin kita bisa mengendalikan amarah maka kita semakin bahagia, pemarah itu kalau dilihat dari raut muka saja ia sudah beda, menjadi tidak nyaman, tidak ada wajah pemarah yang nyaman dilihat, kemudian kita lihat juga tutur katanya, tutur kata orang pemarah itu turun sekali kualitasnya, seperti orang yang kurang pendidikannya, ada kata-kata seperti hewan, kata-kata yang tidak pantas, sumpah serapah, dan doa-doa buruk yang keluar.

Ali bin Abi Thalib semoga Allah ridho kepadanya pernah berpesan:

“Jangan mengambil keputusan ketika sedang marah jangan membuat janji ketika sedang senang.” (Ali bin Abi Thalib RA).

Kalau memberi janji dikala senang biasanya urusan serba gampang, orang yang sedang senang gampang sekali mengeluarkan janji, dan mudah dilupakan, sedang orang yang diberi janji selalu ingat akan janji tersebut. Kemudian jangan mengambil keputusan sedang marah, karena jika sedang marah sedang turun akal sehat kita, dan yang ada adalah hawa nafsu.

Ada sebuah hadits Nabi yang memerintahkan agar kita tidak marah,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ  رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِيْ ، قَالَ: (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ: (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu  bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” (HR. Bukhari).

Oleh karena itu penting sekali memiliki target agar tidak menjadi orang yang pemarah dan membiasakan diri berbuat lembut dan menyimpan rasa marah. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)