Jangan Berharap Dari Kebaikan yang Kita Lakukan, Cukup Berharap kepada Allah

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Untuk ibu dan bapak jangan terlalu berharap kepada anak-anak. Meskipun merasa sudah berjasa melahirkan, menyusui, mendidik, dan membesarkan. Menyebut jasa-jasa yang telah dilakukan untuk menuntut terus dibantu oleh anak-anak. Jasa ibu tidak perlu disebut-sebut, biarkan menjadi amal dan penggugur dosa.

Begitu juga dengan seorang bapak yang membanting tulang siang dan malam, memeras-meras keringat hingga lelah, maka tidak perlu mengeluh meskipun capek dan sakit. Jadikan hal itu sebagai ladang amal dan menggugurkan dosa.

Kalau kita menyebutkan amal-amal kita, maka semakin membuat kita sakit hati. Semakin banyak menuntut dan ingin diucapkan terimakasih maka semakin membuat sakit hati, semakin berharap kebaikan kita dibalas oleh orang lain maka akan semakin sakit hati. Kenapa membuat sakit hati? Karena kita tidak melakukannya dengan ikhlas.

Kalau setiap amal kita niatkan dan lakukan untuk Allah Ta’ala maka tidak perlu khawatir, rezeki akan datang pada waktunya, rezeki seseorang tidak akan kemana-mana. Apa yang sudah ditetapkan untuk kita maka tidak akan kemana-mana dan apa yang tidak ditetapkan untuk kita maka tidak akan mendapatkannya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Hud ayat 6:

“Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”

Tidak ada satu makhluk apa pun yang diciptakan oleh Allah, kecuali sudah Allah jamin rezekinya. Jika niatnya lurus dan caranya benar maka akan ketemu nanti rezeki, karir, dan jabatannya. Jadi tidak perlu sikut-sikutan, licik-licikan, dan melakukan hal-hal yang tercela. Ingat hidup kita cukup dengan lurus-lurus saja dan mengharap ridho Allah Ta’ala.