Jadilah Muslim yang Kuat
Keterpurukan yang menimpa menimpa Umat Islam saat ini, khususnya di negeri kita tercinta, disebabkan karena kita lemah. Lemah secara ekonomi, sehingga kita mudah dipermainkan oleh orang-orang kafir dan munafik. Lemah secara keilmuan, sehingga kita mudah ditipu dan diperalat. Kita pun lemah secara akidah, sehingga mudah terjebak dalam kekufuran, baik kufur secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, hal yang harus menjadi fokus utama saat ini adalah membangun kekuatan. Mulai dari kekuatan jasmani, sampai kekuatan ruhani.
Bergabungnya semua kekuatan itu akan menjadikan kita sosok yang berkualitas. Sebab, bagi seorang mukmin, membangun kekuatan adalah sarana untuk menggapai keududkan di didi Allah. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang lemah, walaupun dalam keduanya ada kebaikan,” (HR. Muslim).
Kuat Fisik
Kekuatan fisik termasuk hal yang wajib kita miliki, agar pengabdian kita kepada Allah bisa optimal. Bagaimana mungkin kita bisa maksimal berjihad di jalan Allah, apabila fisik kita lemah dan lembek. Sebagai ilustrasi, pedang Rasulullah saw dan Ali bin Abi Thalib r.a, serta para sahabat lainnya, rata-rata berukuran besar, panjang, dan berat. Logikanya, kalau mereka tidak memiliki tangan yang kuat, mereka tidak akan mampu menggunakannya.
Maka, agendakanlah program untuk memperkuat fisik. Berusahalah untuk lebih giat berlatih dan berolahraga, agar fisik kita lebih kuat dan sehat. Jika sudah begitu, kita akan bisa berbuat lebih banyak. Tekadkan dalam diri untuk menjadi muslim yang sehat dan kuat. Tekad semacam ini insya Allah termasuk ibadah, dan bernilai pahala di sisi Allah.
Olahraga fisik apa saja yang direkomendasikan oleh Rasulullah saw? Ada tiga macam, yaitu berkuda, berenang, dan memanah. Apa yang Rasul anjurkan, insya Allah banyak hikmah yang didapat, bila kita ikhlas melaksanannya. Selain itu, kita juga bisa olahraga lainnya, seperti rutin berlari. Kemudian, menjaga pola makan dan tidur yang sehat. Menjaga kesehatan, tentu akan membawa kebaikan.
Kuat Finansial
Kekuatan ini akan membawa kebaikan juga. Bagaimana tidak, semua episode kehidupan memerlukan biaya. Kita akan sulit beribadah, bila tidak bisa makan dan minum. Adapun makanan dan minuman harus dibeli. Terlebih lagi ibadah haji dan umroh, kita memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bisa menjalaninya.
Maka, jangan menganggap orang kaya itu paling belakang masuk ke surga. Sesungguhnya, golongan orang yang masuk surga tanpa hisab, adalah ulama yang ikhlas, orang kaya yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, orang yang mati syahid, dan haji mabrur.
Dikisahkan ketika dipersilakan masuk ke surga, haji mabrur dipersilakan terlebih dahulu. Tetapi dia menolak dengan alasan harus ulama dahulu, karena dia mengetahui hukum-hukum haji dari gurunya yang seorang ulama. Begitu pula mujahid, dia tidak akan mengetahui keutamaan jihad bila tidak ada ulama yang mengajarkannya. Namun, ketika ulama itu dipersilakan, dia malah mempersilakan orang kaya. Mengapa? Karena dengan kebaikan orang kaya yang dermawanlah, dia bisa menjalankan aktivitas dakwahnya dengan optimal.
Kuat Intelektual
Kita wajib untuk meningkatkan yang satu ini. Maka, tiada haritanpa bertambahnya ilmu. Kemana pun kita pergi, pastikan di tas harus ada buku. Setiap ada kesempatan, buka dan baca. Bila ilmu kita kuat, kita akan dapat meguatkan yang lain.
Contohlah ulama besar yang menjadi bintang dalam peradaban Islam. Segala keterbatasan sarana dan prasarana yang dialami, mereka masih bisa belajar, mengajar, dan menghasilkan karya-kaya fenomenal.
Kuat Mental
Tidak hanya fisik, mental juga harus dilatih agar kuat. Agar seberat apapun masalah yang menimpa, tidak akan membuat kita jatuh, remuk, dan berputus asa. Beratnya masalah, justru menjadi batu asah yang akan membuat kualitas kita semakin cemerlang.
Kuat Ruhani
Orang yang kuat ruhaninya, ia akan tampil menjadi seorang muslim yang taat beribadah, rendah hati, sabar, dan berakhlak mulia. Bagaimana caranya untuk membangu kekuatan ruhiah? Berusahalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lakukanlah apa-apa yang Allah perintahkan. Jauhilah apa-apa yang Allah larang. Dengarkan apa yang Allah sukai. Istiqamahlah dalam ketaatan.
Semakin kita melatih diri untuk terus mendekat kepada Allah, insya Allah hati kita pun akan semakin bercahaya, semakin kokoh, dan kuat. Tidak mudah terhasut godaan setan, dan segala hal yang menyesatkan dari jalan-Nya. (Cristi Az-Zahra)