Jabatan Hanya Ujian

Ada orang yang karena baru saja pensiun dari jabatannya, ia tidak lagi pergi ke masjid karena malu sudah bukan pejabat tinggi lagi. Ada orang yang baru saja naik jabatan menjadi direktur, tiba-tiba berubah gaya bicaranya, dibuat-buat agar berwibawa.

Saudaraku, jabatan, kedudukan itu memang melenakan. Bagaimana tidak, seorang jenderal akan disambut dengan penghormatan yang sigap dari bawahannya, seorang presiden akan disambut, diberi pengawalan dan perlakuan yang sangat istimewa, seorang direktur akan disegani dan diikuti perintah-perintahnya dengan patuh. Akantetapi, sesungguhnya semua itu hanyalah sementara dan hanya sebentar saja.

Apalagi ketika musim mutasi tiba, ada orang yang begitu berat melepas jabatannya untuk ditempatkan di posisi yang baru disebabkan merasa sudah enak duduk di posisinya yang sekarang. Padahal bagi orang yang ikhlas dalam bekerja, penuh syukur dalam mengemban amanah, dia akan siap ditempatkan dimanapun karena baginya jabatan adalah ladang untuk beramal sholeh.

Saudaraku, tidak perlu takut kehilangan wibawa setelah jabatan lepas, tidak perlu takut tidak lagi dihormati setelah masa pensiun tiba. Pangkat dan jabatan hanyalah episode kecil dari hidup kita yang pasti datang dan pergi, pangkat dan jabatan hanyalah tugas yang singkat saja. Takutlah tidak amanah dalam mengemban jabatan, takutlah berbuat tak adil saat memikul jabatan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan masa jabatan yang singkat itu untuk beramal sholeh, menegakkan agama Alloh Swt., sehingga saat hari penghitungan tiba, kita tidak menyesali hari-hari yang telah berlalu. Aamiin yaa Robbal’aalamiin.

[Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar]