Istiqamah Butuh Keberanian
Saudaraku, saat kita berani memilih untuk berada dalam ketaatan kepada Allah SWT, maka kita perlu berani untuk istiqamah di jalan-Nya. Keistiqamah bukanlah hal sederhana. Para kekasih Allah itu cirinya ada dua. Pertama, adalah yakin. Dan yang kedua, adalah istiqamah. Orang yang istiqamah akan mendapat banyak keutamaan.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan Kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian (istiqamah) mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: ‘Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.’” (QS. Fushilat [41]: 30)
Dari ayat ini kita bisa benar-benar yakin bahwa orang-orang yang istiqamah hanya menyembah kepada Allah, tanpa mempersekutukannya sedikit pun dengan sesuatu apapun, maka Allah akan mengaruniakan kepadanya derajat kekasih Allah. Dan, Allah akan menurunkan kepadanya ketenangan, ketenteraman, dan kebahagiaan.
Makanya orang yang istiqamah itu berada di dalam situasi seberat apapun, sesulit apapun, dia bisa tetap tenang. Ketenangan ini tidak bisa diminta kepada manusia, tidak bisa dibeli, bahkan tidak bisa dirampok. Karena ketenangan itu adalah milik Allah SWT, dan Allah yang akan memberikannya kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih.
Allah berfirman, “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Fath [48]: 4)
Orang yang berani untuk istiqamah di jalan Allah, dia tidak takut dengan urusan duniawi, karena yang ia takuti adalah jika Allah tidak rida kepada-Nya. Orang yang istiqamah tidak gelisah oleh urusan dunia dan seisinya, karena baginya dunia ini tak ada artinya selain sekadar tempat singgah belaka. Tak ada yang lebih berharga baginya selain Allah.
Ketika seorang hamba Allah sudah memiliki pendirian dan sikap yang mantap seperti ini, maka insya Allah hatinya tak mudah goyah oleh bisikan-bisikan syaitan. Langkahnya mantap menempuh jalan yang Allah ridai. Ia tetap kokoh meski berbagai ujian datang bertubi-tubi. Ujian-ujian malah menjadikan dirinya semakin kuat dalam keistiqamahan. Jika sudah demikian, Allah yang akan mendatangkan kepadanya berbagai pertolongan, kemudahan, kecukupan dan ketenangan. Insya Allah!
Saudaraku, keberanian untuk istiqamah adalah perkara hati yang penting untuk kita latih. Seorang mukmin hanya berani karena Allah dan untuk Allah semata. Semoga kita termasuk para pengikut Rasulullah saw yang memiliki keberanian seperti yang telah diteladankan oleh beliau bersama para sahabatnya. Aamiin yaa Rabbal’aalamiin. (KH. Abdullah Gymnastiar)