Inilah Sebab Tertolaknya Ibadah Qurban

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Dalam melakukan ibadah, tentu ada sebab diterima atau ditolak sebuah amal. Apakah amal tersebut memenuhi kreteria atau syarat pada level pelaksanaan maupun niatnya. Begitu juga dengan ibadah kurban, berikut ada beberapa yang menjadi tertolaknya ibadah kurban seseorang:

Pertama, Tidak Beriman Kepada Allah Ta’ala.

Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah Ta’ala, amalan-amalan yang dilakukan akan menjadi seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Orang-orang tidak dapat mengambil manfaat sedikit pun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Seperti yang disampaikan dalam Al-Qur’an:

“Perumpamaan orang yang ingkar kepada Tuhannya, perbuatan mereka seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak kuasa (mendatangkan manfaat) sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” (QS Ibrahim 14: 18)

Orang-orang kafir beramal tidak didasarkan atas iman. Karena itu tidaklah mendapatkan balasan dari Tuhan di akhirat walaupun di dunia mereka mengira akan mendapatkan balasan atas amalan mereka itu.

Kedua, Riya

Lawan dari sifat ikhlas adalah riya. Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridaan Allah. Akan tetapi, perbuatan itu untuk mencari pujian atau kemasyhuran dari orang-orang. Sifat riya tidak akan mendapat manfaat di dunia dari ibadah dan usahanya serta ia pun tidak akan mendapat pahala di akhirat.

Riya termasuk syirik kecil karena selain ibadahnya karena Allah, ia pun ingin mendapat pujian dan penilaian positif dari makhluk. Terlepas apakah makhluk itu memujinya atau bahkan mencelanya, ia tetap disebut muraaiy.  Ikhlas dan riya adalah amal hati, dan tidak ada yang mengetahui hati seseorang selain Allah yang Maha Tahu.

Orang yang terlihat sedang melaksanakan salat belum tentu salatnya menjadi amal saleh yang diterima Allah, sekalipun bacaannya benar dan gerakannya sesuai sunnah jika dalam hatinya ada riya (tidak ikhlas). sebagaimana contoh dalam sholat Firman Allah Ta’ala.  “Maka  Celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. al-Ma’un: 4 -5). Allahu a’lam bishowab.. (Shabirin)

____________________

daaruttauhiid.org