Inilah Nikmat Terbesar

Saudaraku, setiap kita lakukan amal saleh akan ada yang selalu mengawasi dan menatap kita. Pengawasan dari Allah menjadi tanda jika kita kita tidak ada satupun yang luput dari pandangan Allah bahkan perkara yang disembunyikan. Setiap kita haruslah ada perasaan ditatap Allah. Jika ditatap Allah, membuat hati ini terjaga dan perbuatan jauh dari Maksiat.

Perlu diingat Firman Allah, yang sellau kita ulang-ulang setiap kita mendengarkan nasihat:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. al-Baqarah [2]: 186).

Ketika sibuk dengan pengawasan dari Allah dan diam diri dalam bentuk muhasabah, Allah mengetahui. Seperti kita dalam diuji sakit, ini harus menjadi bahan evaluasi diri. Curhat terbaik ketik sakit adalah curhat kepada Allah bukan kepada orang. Karena Allah maha dekat, maha mendegar dan maha memahami dengan keadaan. Lalu tidak rumit. Berbeda dengan Manusia.

Ketika kita merasa Allah itu Maha Mendegar harusnya kita tidak merekayasa kata-kata supaya dikagumi orang. lalu orang lain terpesona dengan kita. Untuk apa kita mencari penilalian dari orang. Capek dirasa jika kita harus permainkan kata-kata. Harusnya kata-kata yang kita tata suapaya dicintai Allah dengan adanya kata-kata yang benar serta niatnya benar. Lalu akan menghasilkan amal yang diterima oleh Allah.

Saudaraku, Allah mengetahui dengan permasalahan kita. Tidak satupun yang luput dari Allah. Semuanya yang terjadi atas ijin Allah dan kehendak Allah. Dan kita sudah hampir 3 hari kita membahas tentang sakit, mendekteksi sakit dan nikmat sehat yang perlu kita ketahui. Ini sebagai pengingat untuk kita semua, bahwa karunia Allah membuat kita seperti saat ini. Suka maupun tidak suka. Harus kita pahami itu.

Yang kita lakukan ialah harus ridho, perbanyak istigfhar, rahmat Allah yang luas dan besar perlu kita tanamkan pada diri. Sehingga kita menjadi manusia yang pandai bersyukur dan pandai menilai diri dalam melakukan perbuatan baik atau buruk. Lalu yang perlu diingat, cobaan yang diberikan Allah sesuai dengan takaran kemampuan kita.

Saudaraku, mari kita doakan selalu kita semua yang sedang dalam diuji rasa sakit. Termasuk Aa. Semoga sakit yang Allah diberikan ini merupakan hadiah terbaik dalam menggugurkan dosa. Kita dan Aa sendiri dirawat ketika sakit datang harus dijadikan sarana bermuhasabah dan ingat selalu tentang dosa yang sudah diperbuat. Bisa jadi kita sakit atas dasar dosa selama ini yang kita tidak sadari. Ketika itu sudah kita sadari, dalam kedaan badan sudah sehat dan fit kembali harusnya juga menjadikan ibadah kita kepada Allah semakin bagus dan semakin meningkat.

(Kajian MQ Pagi, Ahad 18 Oktober 2020)