Al-Quran Mukjizat Agung

Saudaraku, mukjizat terbesar yang Allah Ta’ala turunkan kepada rasul-Nya adalah al-Quran. Allah mengutus Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam untuk menyampaikan Quran kepada seluruh umat manusia, sehingga al-Quran menjadi pedoman hidup umat manusia hingga akhir zaman. Allah Ta’ala berfirman:

وَاِنَّهٗ لَتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ ﴿الشعراء : ۱۹۲
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ ﴿الشعراء : ۱۹۳
عَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ ۙ ﴿الشعراء : ۱۹۴
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِيْنٍ ۗ ﴿الشعراء : ۱۹۵

Artinya: “Dan sungguh, (al-Quran) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. asy-Syu’ara’ [26]: 192-195).

Al-Quran adalah mukjizat agung dan sangat luar biasa ditinjau dari sisi manapun. Baik dari sisi susunan kebahasaan, kedalaman makna, perumpamaan-perumpamaan, atau berita-berita tentang masa lalu. Atau pun justru berita-berita tentang masa depan yang terkandung di dalamnya.

قُلْ لَّىِٕنِ اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ

 وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا ﴿الإسراء : ۸۸

Artinya: Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) al-Quran ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain. (QS. al-Isra’ [17]: 88).

Allah pun mewahyukan kepada Nabi Muhammad agar beliau meminta kepada orang-orang yang meragukan dan mendustakan Quran untuk membuatkan satu surah saja. Atau satu ayat saja yang bisa menandingi kehebatan dan keagungan surah di dalam al-Quran. Akan tetapi tiada seorang pun yang bisa melakukannya.

وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ

وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ﴿البقرة : ۲۳

Artinya: “Dan jika kamu meragukan (al-Quran) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. al-Baqarah [2]: 23).

Saudaraku, al-Quran adalah Kalam Allah dan pasti benar. Al-Quran bersih dan suci dari unsur kebohongan. Tak ada sedikit pun cacat di dalamnya. Al-Quran menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia kapan pun dan di mana pun. Inilah yang membedakan Quran dari mukjizat-mukjizat yang lain, yang telah diturunkan kepada para utusan-Nya.

Mukjizat Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa misalnya yaitu manakala tongkat beliau berubah menjadi seekor ular besar, maka mukjizat tersebut hanya bisa disaksikan manusia yang hidup pada masa itu saja. Demikian juga dengan bahtera Nabi Nuh. Atau ketika Nabi Ibrahim tetap selamat meski berada di dalam kobaran api yang sangat besar. Semua mukjizat ini adalah mukjizat agung yang hanya bisa dirasakan oleh manusia pada masa itu saja.

Berbeda dengan al-Quran yang mana untaian kalimat-kalimatnya, kedalaman maknanya, keagungan bahasanya, dan berbagai keistimewaan lainnya tetap bisa dijangkau oleh manusia yang hidup pada zaman kapan pun. Baik di zaman Ketika Nabi Muhammad masih hidup di dunia maupun oleh manusia yang hidup puluhan abad setelah beliau wafat. Bahkan hingga akhir zaman.

Lantas apakah ada orang-orang yang tidak hanya meragukan namun juga mengganggu, merendahkan, mendustakan, dan mencoba membuat ayat-ayat firman yang semisal dalam Al-Quran? Jawabannya adalah banyak. Bahkan orang-orang seperti ini sudah muncul sejak zaman Nabi Muhammad hidup. Nama yang paling terkenal karena pengingkarannya terhadap al-Quran adalah Musailamah al-Kadzab.

Bagi kita munculnya orang-orang seperti ini merupakan ujian sekaligus ladang amal. Ujiannya adalah kesabaran; bagaimana kita menyikapi kejadian seperti itu dengan sikap-sikap yang diridai Allah. Ada pun ladang amalnya adalah bagaimana kita bisa menjadikan kejadian seperti ini sebagai motivasi agar kita semakin dekat dan akrab dengan al-Quran. (KH. Abdullah Gymnastiar)