Hikmah dari Kata-kata
Setiap santri di Daarut Tauhiid (DT) punya banyak kiat-kiat yang harus diketahui dan diamalkan. Selama berkarya maupun menjadi santri program, kiat-kiat ini sebagai metode yang praktis dalam berdakwah, dan ada kewajiban untuk melaksanakan kita-kiat tersebut. Dari kiat-kiat ini, diharapkan akan timbul kesadaran untuk memperbaiki diri setiap saat.
Salah satu kiat-kiat yang harus dicermati adalah 3 Sa. Mengapa ini harus dimiliki setiap santri? Karena 3 Sa merupakan bagian dari tata nilai DT. 3 Sa juga termasuk modal awal seorang dai sebelum berdakwah. KH. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym membagikan kiat ini agar individu tersebut menjadi pribadi simpatik.
Penjabarab dari 3 Sa, yakni:
Pertama, Saya aman bagimu. Artinya seorang muslim itu tidak ‘angker’ atau menakutkan. Ia selalu memberi rasa aman bagi siapa pun. Contoh seperti lebah yang Allah SWT sebutkan dalam al-Quran. Lebah adalah binatang baik, hanya mengambil yang baik dan mengeluarkan yang baik (madu).
Kedua, Saya menyenangkan bagimu. Artinya seorang muslim memiliki pribadi menyenangkan. Ia selalu tersenyum, sabar, dan menyenangkan orang lain.
Ketiga, Saya bermanfaat bagimu. Muslim yang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Bermanfaat dalam segala sisi, asalkan tidak tolong menolong dalam keburukan.
Dakwah adalah Kewajiban
Berdakwah bukan kewajiban yang diperintahkan oleh para ulama, kiai, atau oleh siapa pun. Akan tetapi merupakan perintah dari Allah SWT secara langsung kepada setiap muslim.
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran [3]: 104).
Sebagai umat terbaik untuk manusia, umat Islam dibebani kewajiban memperbaiki keadaan lingkungan masyarakatnya dengan dakwah. Oleh karena itu, muslim yang baik bukan hanya peduli akan kesalehannya pribadi, melainkan juga kesalehan lingkungan sekitarnya. Dengan dakwah yakni menyeru manusia kepada jalan Allah, mercusuar peradaban yang pernah digenggam umat Islam hanya menunggu waktu diraih kembali.
Bagi pendakwah akan mendapatkan banyak keutamaan. Pertama, diberi pahala yang berlipat ganda. “Demi Allah, sesungguhnya Allah SWT memberikan hidayah kepada seseorang dengan (dakwah)mu, maka itu lebih baik bagimu daripada unta merah.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Kedua, semua makhluk mendoakan. Nabi Muhammad saw bersabda, “Sesungguhnya Allah memberi banyak kebaikan, para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, sampai semut-semut di lubangnya dan ikan-ikan selalu mendoakan orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.” (HR Tirmidzi).
Ketiga, pahala yang akan terus mengalir.
Semoga Allah membimbing kita kaum muslimin agar istiqamah menunaikan kewajiban dakwah dan meraih keutamaan yang dijanjikan. (Eko)
ket: ilustrasi foto diambil saat sebelum pandemi