HIDUP INI SINGKAT
Oleh: Ahmad Ramdhani
Sahabatku,
Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah seorang pemimpin yang telah banyak banyak berjasa terhadap kebangkitan Islam dan banyak menaklukan negeri-negeri dibawah daulah islamiyah di zamannya.
Tatkala beliau mendekati Ajal kematiannya, salah seorang saksi hidupnya Abu Mashar bertanya untuk yg terakhir kalinya, Apa yg anda rasakan wahai Amirul Mukminin? Khalifah menjawab: Aku mendapatkan diriku sebagaimana yang Allah Swt firmankan: “Dan sesungguhnya kamu datang kepada kami sendiri- sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (dunia) apa yg telah Kami karuniakan kepadamu” (QS.Al-An’am:94).
Kemudian beliau mengakhiri ucapannya, Sesungguhnya selama apapun kenikmatan dunia ini yg engkau rasakan tetap saja singkat, dan sebesar apapun kenikmatan di dalamnya, tetap saja hina
Sahabatku, diantara kita pasti memiliki kekasih selama hidupnya, namun tatkala kita mati esok dan masuk kedalam barzah ternyata kekasih itu meninggalkan kita dan tidak akan bertemu lagi, maka jadikanlah amal sholeh sebagai kekasih, agar ia bisa menemani kita saat masuk kedalam kubur.
Rasulullah Saw bersabda: “Mayit itu di ikuti oleh 3 golongan, akan kembali 2 golongan dan 1 golongan akan tetap menemaninya, dia akan di ikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Maka keluarga dan hartanya akan kembali pulang sementara amalnya akan tetap menemaninya”. (HR.Imam Al Bukhori & Muslim).
Lalu jika amal kita baik, dia akan berkata kepada kita, Aku adalah amalmu yg sholeh, demi Allah anda adalah orang yg bersegera dalam mentaati Allah, lamban untuk bermaksiat kepada-Nya, semoga Allah membalas anda dengan kebaikan. (HR Imam Ahmad).
Sahabatku, apakah kita termasuk di antara hamba Allah yg layak diperlakulan baik oleh-Nya? Seberapa banyak kebaikan yg sudah kita lakukan? Dan bagaimana dengan keburukan yang tidak kita sadari selama ini? Begitu dangan setianya menemani kita.
Pernahkan lisan ini berkata yang menyakitkan?
Pernahkan Kedua tangan ini berbuat curang?
Pernahkan di dalam fikiran ini didominasi oleh sudut pandang yang buruk terhadap orang?
Pernahkan suara hati ini menyimpan dengki bercampur dendam?
Masihkah belum kita sadari semuanya? Sedangkan orang yang kita sakiti boleh jadi doanya terkabulkan?
Mungkinkah selama ini masalah yang menjerat hidup kita dengan beragam kejadian yang tidak menguntungkan karena doa-doa mereka yang mustajab?
Saling berlapang dada terhadap sikap yang tidak baik dan mendoakan yang baik-baik adalah orang-orang yang akan mendapat naungan kelak dipadang mahsyar.
Segeralah kita rubah sifat buruk menjadi pribadi aman kepada siapapun, Itulah pribadi RAMADHAN yang sangat kita rindukan